REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kesepakatan atas penjualan pabrik IKEA di Rusia dapat dicapai pada akhir tahun ini. Hal itu disampaikan langsung oleh menteri industri Rusia Denis Manturov, ketika raksasa furnitur Swedia itu berusaha menegosiasikan rencana hengkang dari Rusia.
IKEA memutuskan menutup tokonya di Rusia setelah Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari dalam apa yang dikatakannya sebagai operasi militer khusus. Banyak perusahaan barat lainnya, mulai dari produsen energi hingga rantai makanan dan pakaian pun telah meninggalkan Rusia.
"IKEA bertujuan mencapai kesepakatan prinsip dengan pembeli pada akhir tahun ini," kata Manturov seperti dilansir Reuters, Kamis (29/12/2022). Merek furnitur terbesar di dunia itu menutup tokonya di Rusia pada Maret dan mengatakan akan menjual pabrik.
Dampaknya, mengurangi 15 ribu tenaga kerjanya di Rusia. Meski sempat dibuka kembali untuk penjualan via online secara singkat selama musim panas.
"Aktivitas penjualan pabrik kami di Rusia berjalan sesuai rencana. Kami telah setuju dengan calon pembeli untuk tidak membagikan detail apa pun sehubungan dengan mereka dan integritas proses penjualan," ujar IKEA dalam sebuah pernyataan.
IKEA awal tahun ini mengatakan, perusahaan mengharapkan proses menemukan kepemilikan baru akan selesai pada 2023.