REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN—Mengisi liburan akhir tahun dengan mengunjungi tempat- tempat wisata –mungkin—sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa dilakukan oleh jamak orang.Namun mengisi liburan akhir tahun dengan menjelajah lingkungan desa sambil ‘belajar’ tentang ragam aktivitas warganya, bisa menjadi alternatif pilihan wisata dalam mengisi liburan akhir tahun.
Sehingga wisatawan tidak hanya menikmati pemandangan dan suasana khas pedesaan, namun juga mencicipi kuliner khas, belajar langsung memanen lebah, belajar cara membuat tahu hingga membuat selai dan sirup dari bunga mawar dan membuat batik Sibori.
Inilah yang ditawarkan oleh Bepezee Trans Wisata (BTW), dalam menyambut liburan tahun baru 2023 di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Dengan menggandeng UMKM lokal dari beberapa desa yang ada di Kecamatan Bandungan, BTW telah melaunching paket wisata jelajah desa sekaligus wisata edukasi, awal Desember 2022 lalu.
“Ternyata, respon masyarakat (wisatawan) cukup luarbiasa, tidak hanya wisatawan local namun juga wisatawan mancanegara,” ungkap Manajer Operasional BTW, Ahmad Budi Santoso, di Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis (29/12/2022).
Pada libur tahun baru kali ini, jelasnya, paket wisata edukasi jelajah desa ini menjadi salah satu paket wisata andalan untuk membidik para wisatwan di Kabupaten Semarang, Kota Semarang dan sekitarnya.
Hanya dengan biaya Rp 75.000 per orang, para wisatawan akan diajak berkeliling desa di wilayah Kecamatan Bandungan sambal belajar tentang berbagai produk UMKM dan kerajinan unggulan yang dihasilkan dari masing- masing desa.
Tarif tersebut sudah termasuk tiket masuk kawasan wisata, tiket kunjungan industri batik, kerajinan, tahu serasi dan lainya serta biaya asuransi dan juga oleh- oleh yang dapat dibawa pulang para wisatawan.
Inisiatif ini, lanjut Budi Santoso dilatarbelakangi banyaknya potensi UMKM di Kecamatan Bandungan yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata di Kabupaten Semarang.“Kalau hanya mengunjungi tempat wisata di Bandungan itu sudah biasa. Tapi kali ini kami menawarkan pengalaman baru dan kepada para wisatawan,” tegasnya.
Hal ini diamine oleh Direktur BTW, Badai Zulqarnain. Menurutnya, tidak hanya mengoptimalkan potensi UMKM, paket wisata ini juga diluncurkan untuk membantu kebangkitan kembali para pelaku UMKM setempat.
Saat industri pariwisata di Kabupaten Semarang vakum akibat pandemi Covid-19, tak sedikit UMKM tersebut yang ikut terdampak.
Mengambil momentum tahun kebangkitan di tahun 2023, kami meniapkan paket wisata yang diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi para pelaku UMKM.“Alhamdulillah --sejak diluncurkan, paket wisata ini-- juga dilirik wisatawan lokal maupun mancanegara, dan animonya juga tinggi,” tambahnya.
Lilis (20), salah seorang peserta paket wisata edukasi jelajah desa asal Bogor mengaku banyak mendapatkan pengalaman baru. Karena wisatawan dapat menikmati perjalanan sepanjang pedesaan kendaraan wisataterbuka dengan pemandangan alam pegunungan, pertanian dan perkebunan.
Wisatawan juga diajak melihat langsung produksi selai dan sirup Bunga Mawar dan pengolahan buah tomat menjadi kurma tiruan (tomat rasa kurma/ torakur) di Dea Kenteng.
“Bahkan kami juga diajak belajar membuat tahu serasi khas Bandungan dan membuatempe, ke kawasan kerajinan kayu dan batik Sibori dan wisatawan juga dapat praktek sendiri membuat batik Sibori,” tegasnya.