REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari membantah pernyataan Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas yang mengeklaim Pilpres 2024 sudah didesain untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Diketahui, Wanita Emas mengaku mendengar langsung desain itu dari mulut Hasyim Asy'ari.
Gajar saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah, sedangkan Erick adalah Menteri BUMN. Hasyim mengatakan, KPU tidak punya wewenang untuk mencalonkan seseorang menjadi kontestan Pilpres 2024, apalagi menentukan siapa yang akan menang.
"Jadi kalau ada yang ngomong (Pemilu) didesain si ini, si itu untuk jadi calon, untuk jadi menang, (padahal) untuk menang kan suara rakyat. Jadi kalau ada yang ngomong begitu, orang ini nggak tahu aturan pemilu," kata Hasyim kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (29/12/2022).
Hasyim menegaskan, dirinya tidak pernah mendesain siapa pemenang Pilpres 2024. Apalagi, Pilpres baru akan digelar satu tahun lagi. "Saya soalnya ngapain ngurus-ngurus gituan, wong masih jauh," katanya.
Sebelumnya, beredar video Wanita Emas sedang memberikan kesaksian kepada pengacaranya Farhat Abbas terkait berbagai pelanggaran yang dilakukan Hasyim Asy'ari. Video itu direkam di dalam rumah tahanan (Rutan) karena Hasnaeni kini berstatus tersangka kasus penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast (anak perusahaan BUMN PT Waskita Karya).
Dalam video itu, Hasnaeni mengaku kerap berduaan dengan Hasyim. Pada salah satu kesempatan, Hasyim berkata bahwa Pilpres 2024 sudah didesain untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. “Jadi mereka sedang mendesain untuk menjadi presiden itu adalah Ganjar dan Erick Thohir, Anda yakin ini?” tanya Farhat dalam video tersebut.
“Itu statement-nya Pak Hasyim Asy’ari sendiri kepada saya, bercerita waktu saya berduaan,” jawab Hasnaeni.
Sebagai informasi, KPU telah menyatakan partainya Hasnaeni, Republik Satu, tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2024. KPU juga telah menyatakan partainya Fathat Abbas, Partai Pandai, gagal ikut pemilu.