Taman Jurug Solo Belum Dibuka, Banyak Wisatawan Kecele
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas memandikan Gajah Sumatera ( Elephas Maximus Sumatranus) di kandang sementara saat acara peletakan batu pertama proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah. Selain revitalisasi dengan konsep kebun binatang modern, TSTJ juga akan fokus pada konservasi satwa. | Foto: ANTARA/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Muryanti (30) warga Jambu Kulon, Klaten, Jawa Tengah, beserta keluarganya harus menelan rasa kecewa lantaran ingin berwisata di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau sekarang dikenal dengan Solo Safari, ternyata belum buka. Ia datang ke objek wisata itu bersama dua anaknya yang masih balita.
Saat ini, Taman Satwa Taru Jurug dalam kondisi tertutup karena masih dalam tahap revitalisasi. "Gak tau kalau tutup. Mau nyenangin anak-anak malah ga jadi. Jauh-jauh dari Klaten," ungkap dia, Kamis, (29/12/2022).
Muryanti berangkat dari Klaten sekitar pukul 09.30 WIB. Namun ia mengaku tidak mengetahui sama sekali soal informasi penutupan Taman Satwa Taru Jurug karena masih direvitalisasi.
"Gak tau info apa-apa. Berangkat dari jam 9an. Ke sini niatnya mau lihatin anak-anak gajah sama onta. Mau ajak main anak-anak main eh sampai sini tutup, ya wes, pulang lagi. Ini kan mumpung masih libur, besok Senin udah sekolah lagi," ujarnya.
Sementara itu Direktur Taman Satwa Taru Jurug, Bimo Wahyu Widodo saat dihubungi, membenarkab memang banyak warga yang kecele saat libur Nataru. "Iya memang tiap hari ada yang kecele, rata-rata dari luar Solo. Seperti Ngawi, Madiun, Purwodadi," terangnya.
Meski demikian Bimo menyebut sosialisasi pada masyarakat telah dilakukan sejak 1 September 2022 lalu. "Sudah (sosialisasi) sejak 1 September 2022," jawabnya singkat.
Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Putra menyebut hujan menjadi salah satu faktor pengerjaan di Taman Satwa Taru Jurug harus mundur. "Jurug mundur 27 Januari, (faktor) hujan tapi kemarin saya sudah ke sana itu udah kebentuk semua kok," tegasnya.
Gibran menjelaskan ada pembuatan kandang tanpa pagar dan ada pengerukan untuk membuat pulau buatan. Karena tidak bisa dikerjakan dalam kondisi hujan, sehingga ada keterlambatan.
"Itu kan ada kandang-kandang yang kita buat tanpa pagar dengan membuat pulau danaunya itu, itu yang buat lambat," ujarnya.
Gibran memastikan akan mengebut pengerjaan TSTJ jika tidak terkendala cuaca. Gibran menyebut tidak akan membuka TSTJ dalam kondisi becek.
"Kemarin saya udah ke sana sudah mulai kebentuk, ya kalau cuacanya bagus dikebut, ini karena cuaca juga dan kita nggak mau membuka Jurug ketika semua masih becek dan lalinya, wis apik banget (sudah bagus banget), itu fase pertama," kata dia.