Kamis 29 Dec 2022 17:41 WIB

Ekonom: Pengendalian Harga Pangan Mampu Redam Inflasi Akhir Tahun

Diperkirakan inflasi IHK di angka 0,55 persen (mom) pada Desember 2022.

Red: Nidia Zuraya
Inflasi (ilustrasi)
Inflasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman menyebut keberhasilan pengendalian harga pangan melalui kecukupan pasokan pangan di dalam negeri mampu meredam tingkat inflasi pada akhir tahun 2022. 

"Keberhasilan pengendalian harga pangan melalui kecukupan pasokan pangan terbukti mampu meredam dampak inflasi dari dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lainnya," ujar Faisal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga

Dia memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di angka 0,55 persen month-to-month (mom) pada Desember 2022, didorong oleh momentum liburan Natal dan Tahun Baru, yang meningkatkan permintaan untuk liburan, rekreasi, dan perjalanan.

Meskipun naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,09 persen mtm, namun, menurutnya kenaikan cenderung lebih terjaga berkat keberhasilan dalam pengendalian pasokan pangan di dalam negeri. "Kenaikan juga disumbangkan oleh kenaikan harga pangan yang dikelola pada tingkat sedang, berkat keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pasokan pangan," kata Faisal.

Selain itu, penyumbang inflasi lainnya adalah harga emas di tengah risiko perlambatan ekonomi global pada 2023. Lebih lanjut, dia memperkirakan inflasi tahunan di angka 5,40 persen year on year (yoy) pada akhir tahun 2022, atau turun dibandingkan sebesar 5,42 persen yoy pada November 2022.

Kemudian, dia memperkirakan inflasi inti berada di angka 3,39 persen yoy pada akhir tahun 2022, seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM. Sementara itu, pada 2023, dia memperkirakan inflasi akan kembali ke kisaran target 2 - 4 persen yoy pada semester II-2023.

Dia menyebut inflasi akan di kisaran 4 - 6 persen yoy pada semester I-2023, sebelum melemah menuju kisaran target pada semester II-2023. "Karena inflasi 2022 diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan awal kami, kami merevisi turun perkiraan inflasi 2023 kami dari 4,02 persen menjadi sekitar 3,60 persen," kata Faisal.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.

(QS. Al-Baqarah ayat 164)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement