Kamis 29 Dec 2022 18:10 WIB

Nol Hot Spot, Wapres Sebut Pencegahan Kebakaran Hutan Alami Kemajuan

Kemajuan ini sebagai langkah nyata pemerintah untuk memperbaiki lingkungan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Asap mengepul dari lahan gambut dan menjadi salah satu hot spot (ilustrasi)
Foto: Antara/Rony Muharrman
Asap mengepul dari lahan gambut dan menjadi salah satu hot spot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut pencegahan kebakaran hutan di Indonesia mengalami kemajuan pada 2022 ini. Menurutnya, hingga Desember 2022 tidak ada titik api (hot spot) kebakaran hutan.

"Pencegahan kebakaran kemudian juga langkah-langkah lain, saya kira itu dan itu sudah tadi disebutkan sudah ada kemajuan-kemajuan," ujar Ma'ruf dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, kemajuan ini sebagai langkah nyata pemerintah untuk memperbaiki lingkungan. Ma'ruf menyebutkan, pemerintah juga berupaya menekan emisi karbon dan berhasil mencapai 112 juta penurunan. Namun demikian, Ma'ruf meminta perbaikan lingkungan masih terus digalakkan demi mencegah terjadinya bencana.

"Memang masih terus harus dilakukan karena memang banyak di daerah kita itu daerah yang rawan bencana, yang rawan bencana karena itu disamping kita terus melakukan perbaikan lingkungan, penanaman kembali ya, penghutanan kembali kemudian juga mencegah supaya masyarakat juga tidak menempati daerah-daerah yang rawan bencana," ujarnya.

Selain itu, untuk mencegah korban bencana ditegaskannya bahwa pemerintah akan terus memikirkan ragam strategi. Salah satunya untuk melakukan relokasi ke wilayah minim bencana. Sayangnya, Ma'ruf mengakui bahwa korban biasanya ingin direlokasi apabila daerahnya menngalami bencana sehingga upaya tersebut sulit dilakukan.

"Ini mungkin dilakukan berbagai upaya tetapi biasanya masyarakat belum mau kalau belum terjadi (bencana) ya kalau sudah terjadi baru mau direlokasi memang itu akan terus dilakukan oleh karena itu ini melibatkan semua pihak," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement