Kamis 29 Dec 2022 18:44 WIB

Danmenwa Mahawarman Jabar Minta Semua Menwa Utamakan Studi

Menwa Mahawarman juga bakal merekrut tim penasihat dan pembina dari tokoh-tokoh TNI. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Danmenwa Mahawarman Jabar Prof Eddy menyematkan pita usai Diklatsar Menwa Mahawarman.
Foto: Istimewa
Danmenwa Mahawarman Jabar Prof Eddy menyematkan pita usai Diklatsar Menwa Mahawarman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komandan Resimen Mahasiswa Mahawarman Jawa Barat Prof Ir H Eddy Jusuf menutup Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Menwa Mahawarman Gelombang IV 2022 yang bertempat di Lemdiklat Menwa Indonesia Tarumanagara, Garut, Kamis (29/12). Diklatsar diikuti 51 siswa dari 10 perguruan tinggi. Dua di antaranya merupakan perguruan tinggi asal Jawa Timur. 

Siswa yang mengikuti Diklatsar berasal dari Institut Pertanian Bogor (15 orang), Poltekesos Bandung (13 orang), Unpas (5 orang), Universitas Perjuangan Tasikmalaya (4 orang), STKIP Pasundan (2 orang), STH Pasundan (2 orang), STAI Al-Andina Sukabumi (2 orang), Institut Madani Nusantara (3 orang), Universitas Trunojoyo Madura (2 orang), dan Universitas Darussalam Gontor (4 orang).

Danmenwa Mahawarman Jabar Prof Eddy Jusuf menilai, keikutsertaan 4 peserta dari Jawa Timur patut diapresiasi. Karena, menandakan adanya kelebihan dan daya tarik yang dimiliki Menwa Mahawarman Jabar. 

Selama 10 hari, kata Prof Eddy, para siswa digembleng secara fisik maupun mental melalui latihan dasar militer, taktik teknik, pengetahuan umum, pengenalan kesehatan lapangan, bimbingan dan pengasuhan, dan lain-lain.

Diklatsar Menwa, kata dia, bertujuan melatih ketangkasan, kekuatan, dan kedisiplinan anggota. Kendati demikian, anggota harus tetap melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa dan menuntaskan studinya tepat waktu.

“Pasca-Diklatsar, kita akan terus melakukan pembinaan dan pelatihan di bawah tanggung jawab pimpinan perguruan tinggi, Komandan Satuan (Dansat), Komandan Kompi, maupun Komandan Batalion agar semangat anggotanya terjaga,” ujar Prof Eddy, Kamis (29/12).

Prof Eddy mengatakan, kegiatan Diklatsar membentuk pribadi yang mandiri, tidak mudah menyerah, disiplin, dan berjiwa petarung. Hal tersebut menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan bermasyarakat.

“Di dalam kampus, Menwa adalah UKM. Di luar kampus, Menwa adalah bagian Komponen Pendukung yang dijamin undang-undang. Mereka harus bisa survive, salah satu bekalnya diperoleh dari Diklatsar ini,” katanya.

Setelah penutupan, kata dia, siswa mendemonstrasikan bela diri militer dan peragaan kolone senjata. Lalu, dilanjutkan dengan pemecahan benda-benda keras menggunakan tangan kosong, pembebasan tahanan, dan aksi turun sari ketinggian.

“Mereka diajarkan olah raga, olah rasa, dan olah tubuh oleh pelatih berpengalaman. Simulasi ini menggambarkan bahwa Menwa harus tanggap, tangguh, dan trengginas dalam menghadapi apa pun,” paparnya.

Sebelum berakhirnya periode kepemimpinan pada Desember 2023 mendatang, Prof Eddy yang juga Rektor Universitas Pasundan dan Ketua APTISI Jabar menargetkan 100 perguruan tinggi bergabung bersama Menwa Mahawarman Jabar. 

Saat ini, kata Prof Eddy, pihaknya tengah mengupayakan pendekatan dengan pimpinan perguruan tinggi di wilayah Jabar. Sebab selama ini, ungkap dia, beberapa perguruan tinggi mungkin masih kurang informasi terkait UU Nomor 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara yang di dalamnya menginstruksikan Komponen Utama, Komponen Cadangan, dan Komponen Pendukung wajib melaksanakan bela negara.

Sampai saat ini, sudah ada 3 PTN yang menjadi anggota organik Menwa Mahawarman Jabar, yaitu Institut Pertanian Bogor (IPB), Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, dan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Ke depan, Menwa Mahawarman juga bakal merekrut tim penasihat dan pembina dari tokoh-tokoh TNI. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement