Jumat 30 Dec 2022 05:41 WIB

Gubernur Riau Siapkan Sanksi Bagi ASN Pelaku LGBT

LGBT tidak boleh di Pemprov Riau karena hal tersebut mengundang murka Allah SWT.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Riau Syamsuar (kanan).
Foto: tangkapan layar/Antara
Gubernur Riau Syamsuar (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, dirinya tengah menyiapkan sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemprov Riau yang kedapatan sebagai pelaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). Syamsuar menyebut, LGBT tidak boleh di Pemprov Riau karena hal tersebut mengundang murka Allah SWT.

"Kami sedang memikirkan tindakan yang akan dilakukan bagi jajaran yang turut menjadi bagian LGBT. Tapi tentunya sanksi pasti ada," kata Syamsuar, Kamis (29/12/2022).

Dia mengimbau, pelaku LGBT supaya bertobat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Syamsuar menyebut berdasarkan informasi yang ia himpun dari jajarannya, saat ini kasus HIV/AIDS di Riau juga meningkat. 

Di mana sesuai data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga Oktober 2022 terdapat 8.034 orang penderita penyakit HIV/AIDS (ODHA) di Provinsi Riau. Dari data tersebut, sebanyak 3.711 orang di antaranya sudah dalam stadium AIDS.

Menurut Syamsuar, salah satu cara menekan penyakit HIV/AIDS ialah dengan memberantas LGBT.

"HIV/AIDS ada penyebabnya, tapi belum ada obat penyembuhannya, untuk itu mari bersama-sama masifkan sosialisasi bahaya LGBT, karena dapat merusak generasi penerus bangsa," ucap Syamsuar.

Gubernur Riau meminta warganya terutama kalangan muda supaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Karena hal itu dapat menjadi benteng kokoh dari pengaruh LGBT.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اَنَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلٰٓى اَعْقَابِنَا بَعْدَ اِذْ هَدٰىنَا اللّٰهُ كَالَّذِى اسْتَهْوَتْهُ الشَّيٰطِيْنُ فِى الْاَرْضِ حَيْرَانَ لَهٗٓ اَصْحٰبٌ يَّدْعُوْنَهٗٓ اِلَى الْهُدَى ائْتِنَا ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَاُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Katakanlah (Muhammad), “Apakah kita akan memohon kepada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang, setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan.” Kawan-kawannya mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan mengatakan), “Ikutilah kami.” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya); dan kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan seluruh alam,

(QS. Al-An'am ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement