Kamis 29 Dec 2022 23:31 WIB

7 Juta Orang Palestina Menunggu Waktu Pulang ke Negaranya

Pertumbuhan penduduk Palestina 10 kali lipat sejak Israel mulai menjajah pada 1948.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Ilham Tirta
Warga Palestina meneriakkan slogan-slogan sambil mengibarkan bendera nasional mereka.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina meneriakkan slogan-slogan sambil mengibarkan bendera nasional mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Jumlah orang Palestina di seluruh dunia telah mencapai 14,3 juta, lebih dari setengahnya tinggal di negaranya yang bersejarah. Data ini dijelaskan laporan tahunan Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS).

Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (29/12/2022), laporan yang diterbitkan hari ini mengungkapkan adanya peningkatan tahunan sebesar 2,4 persen. Total populasi Palestina di seluruh dunia mencapai sekitar 14 juta tahun lalu, yang menandakan bahwa populasi Palestina meningkat sepuluh kali lipat sejak peristiwa tragis Nakba 1948. Menurut laporan, lebih dari sepertiga populasi yang tercatat itu berusia kurang dari 15 tahun.

Baca Juga

Menurut statistik PCBS, hanya sekitar 50 persen penduduk Palestina yang tinggal di negaranya. Sedangkan penduduk Israel berjumlah 50,1 persen. Penjajah Israel juga menguasai lebih dari 85 persen total wilayah Palestina.

Saat ini, 5,4 juta warga Palestina tinggal di dalam perbatasan yang dibuat tahun 1967. Sebanyak 2,2 juta lainnya terisolasi oleh penjajah Israel di Jalur Gaza. Sebanyak 7 juta warga Palestina tersebar di berbagai negara.

"Sekitar 7 juta warga Palestina masih tinggal di diaspora dan bermimpi untuk kembali ke tanah air mereka dan lebih dari 2,2 juta warga Palestina diisolasi di Jalur Gaza," jelas Kepala badan statistik Palestina, Ola Awad dalam sebuah pernyataan.

Peristiwa Nakba adalah hari dimana rakyat Palestina terpaksa mengungsi karena Yahudi mengambil tanah mereka untuk mendirikan negara Israel pada 15 Mei 1948. Palestina adalah satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 yang sampai saat ini belum merdeka.

Penjajahan Israel atas Palestina masih berlangsung dan berbagai pelanggaran dan pembunuhan terhadap warga Palestina pun masih terus dilakukan. Namun, negara seperti Amerika Serikat dan uni Eropa kerap menutup mata.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement