KURUSETRA -- Salam Sedulur... Baru saja mendarat di Indonesia, bintang sepakbola Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele jatuh sakit. Pemegang juara tiga kali Piala Dunia itu kelelahan dan deman sehingga sejumlah agenda kedatangannya ke Indonesia batal digelar.
Pele direncanakan berkunjung ke Jakarta pada 9-11 Desember 1974. Ia datang sebagai superstar. Apalagi empat tahun sebelumnya Pele baru saja mengangkat trofi Piala Dunia tahun 1970 yan digelar di Meksiko. Sebelumnya, Pele sudah mengantongi dua gelar juara Piala Dunia 1958 yang digelar di Swedia, dan Piala Dunia 1962 di Chili.
BACA JUGA: Bersama Santos, Pele Tumbangkan Timnas Indonesia di Senayan, Tapi Permainan Pele Bikin Kecele
Kedatangan Pele ke Indonesia pada 1974 merupakan bagian dari agendannya yang juga melakukan lawatan ke sejumlah kota di negara-negara Asia seperti Tokyo, Hongkong, Bangkok, Singapura hingga Jakarta. ''Itu Pele bertemu Soeharto disela kunjungan 2 harinya ke Jakarta, 10 Desember 1974. Ini bagian dari lawatan sosial Pele ke timur Asia: Tokyo, Hongkong, Bangkok, Singapura, Jakarta,'' tulis akun @potretlawas yang menyertakan foto Pele sedang bersama Pak Harto.
Seperti dinukil dari buku Saat tiba di Jakarta, Pele disambut sangat meriah. Pesawat yang membawanya ke Jakarta mendarat di Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Legenda Sepakbola Brasil, Pele Meninggal Dunia
Salah satu agenda Pele datang ke Jakarta adalah dijadwalkan bertemu Presiden kedua RI, Soeharto. Pele juga dijadwalkan menggelar coaching clinic untuk pesepakbola muda Indonesia dari Yayasan Sekolah Sepak Bola di Stadion Utama Senayan.
Sebelum bertemu Pak Harto, Pele yang sudah sakit diperiksa tim dokter Kepresidenan RI. Ia diperiksa sesaat sebelum bertemu Pak Harto di Gedung Utama Sekretariat Kabinet, komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 10 Desember 1974.
BACA JUGA: Humor Gus Dur: Dibantu Dukun Biar Menang 10-0 Malah Imbang 5-5, Bolanya Masuk ke Satu Gawang
Pele pun disarankan tim dokter Kepresidenan untuk istirahat total hari itu hingga sore. Tujuannya agar agenda bertemu Pak Harto tidak batal.
Saat Pele bertemu Pak Harto, keduanya membahas kerja sama sepak bola dan ekonomi antara Indonesia dengan Brasil. Saat itu Pele sempat memuji bahan lateks untuk membuat bola buatan Indonesia sebagai yang terbaik di dunia.
BACA JUGA: Bintang Emon: Kalo Polisi Bisa Jadi Ketua PSSI, Ismed Sofyan Harusnya Bisa Jadi Kapolri
Sebagai kenang-kenangan, Pele menyerahkan jersey sepak bola bernomor punggung 10 kepada Pak Harto. Pele juga memberikan sebuah medali khusus sebagai peringatan atas pengunduran dirinya dari pemain sepak bola profesional. Selain Pak Harto, Anggota Dewan Komisaris PSSI, Bardosono -- yang saat itu disebut sebagai titipan rezim-- juga ikut bertemu Pele.
Karena masalah kesehatan, manajemen Pele memutuskan seluruh agenda Pele di Jakarta batal. Acara coaching clinic di Senayan pun akhirnya digantikan pelatih Santos, Julio Mazzie. Pele sendiri akhirnya pulang lebih cepat dari jadwal semula menjadi Rabu pagi.
.
TONTON VIDEO PILIHAN:
BACA JUGA: Tranformasi Republika: Dari UGC hingga Demokratisasi Konten
.
BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Y2Mate: Download MP3/Lagu Gratis dari YouTube, Aman, Mudah, Cepat tanpa Buang Waktu
> YTMP3 Converter: Download MP3/Lagu dari YouTube, Gampang dan Gratis Pakai HP Juga Bisa
> Download Minecraft PE 1.19.11 Gratis Versi Terbaru di Sini: Banyak Update Fitur
> Download GB WhatsApp dari Google Chrome: Mudah, Aman Anti-banned, Gratis Banyak Fitur Menggoda Iman
> MP3 Juice: Download MP3/Lagu Gratis dari YouTube, Cepat tanpa Tunggu Lama
> Download Video TikTok Gampang dan Gratis Pakai SssTikTok: Hasil Bersih Bebas Watermark
> Download Lagu (MP3) dari YouTube, GratisTinggal Klik Pakai Savefrom.net, Aman dan Gampang
> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab
> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan
> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?
.
Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: kurusetra.republika@gmail.com. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.