Ahad 01 Jan 2023 03:07 WIB

Hiasi Bayi dengan Julukan yang Baik

Memberikan nama atau julukan yang baik menjadi kewajiban orang tua.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Hiasi Bayi dengan Julukan yang Baik
Foto: www.freepik.com
Hiasi Bayi dengan Julukan yang Baik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memberikan nama atau julukan yang baik menjadi kewajiban orang tua setelah anaknya lahir ke dunia. Hiasi putra dan putri kita dengan nama-nama yang indah. 

"Setelah bayi dilahirkan kemuliaan dan kebaikan pertama yang diberikan kepadanya adalah menghiasi dengan nama dan julukan yang baik," kata Muhammad Nur Abdullah Hafiz Suwaid dalam bukunya Prophetic Parenting: Cara Nabi Mendidik Anak.

Baca Juga

Karena nama yang baik memiliki dampak yang positif pada jiwa dari pertama kali mendengarnya. Demikian juga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan hamba-hamba-Nya dan mewajibkan mereka berdoa kepadanya dengan menyebutkan Asmaul Husna. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat Al-A'raf ayat 180 berfirman: "Hanya milik Allah Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Allah juga memerintahkan pada hambanya untuk mensifatinya dengan sifat-sifat yang tinggi. Dalam surat Al-Isra ayat 110 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Katakanlah serullah Allah atas serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai Al-Asmaul Husna nama-nama yang terbaik."

Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam memilih nama itu untuk anak-anak beliau dengan nama-nama terbaik. Kemudian Muhammad bin Hanafiyah memakai nama beliau sebagai penghormatan dan pengagungan terhadap beliau. Hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Ya'ala dalam musnadnya dengan sanad yang shahih dari Muhammad bin Hanafiyah dari Ali radhiyallahu Anhu bahwasanya dia meminta izin kepada Allah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, apabila dia memiliki anak setelah beliau wafat, dia ingin memberi namanya dan julukan yang sama dengan nama dan julukan beliau.

Rasulullah SAW mengizinkannya dan itu merupakan dispensasi dari beliau. Maka, namanya adalah Muhammad dan julukannya adalah Abu Qasim.

Pentahqiq Husain Asad mengatakan diriwayatkan oleh Abu Dawud At Tirmidzi, Ibnu Sa'ad dalam kitab At-Thahabaqat Al Hakim dalam kitab Al-Mustadrak disahihkan olehnya serta disepakati oleh Azhabi. Diriwayatkan oleh Abu Daud dan an-Nassai dari Abu Wahb Al-Jusysyami Rasulullah SAW bersabda: "Pakailah nama-nama para nabi. Nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Nama yang paling jujur adalah Harits orang yang memiliki keinginan dan Hammam (orang yang memiliki cita-cita). Nama yang paling buruk adalah Harb (Perang) dan Murrah (pahit).

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement