REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Penasihat presiden Ukraina pada Kamis (29/12/2022) mengatakan Rusia meluncurkan lebih dari 120 rudal ke negara itu di tengah peringatan serangan udara nasional.
“lebih dari 120 rudal di Ukraina diluncurkan oleh 'Rusia yang jahat' untuk menghancurkan infrastruktur penting dan membunuh warga sipil secara massal. Kami sedang menunggu proposal lebih lanjut dari 'penjaga perdamaian' tentang 'penyelesaian damai', 'jaminan keamanan untuk Rusia,' dan provokasi yang tidak diinginkan," kata Mykhailo Podolyak melalui twitter.
Sementara itu, otoritas lokal di ibu kota Kiev dan kota Odesa, Lviv, Kharkiv, Zhytomyr, Mykolaiv, dan Kryvyi Rih melaporkan adanya ledakan.
“Beberapa ledakan di ibu kota. Mungkin ada pemadaman listrik di Kiev. Isi daya ponsel dan perangkat lain. Persediaan air,” ujar Walikota Kiev Vitali Klitschko via Telegram.
Klitschko juga mengatakan bahwa sejauh ini tiga warga sipil telah dirawat di rumah sakit, juru penyelamat masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan, sekitar 40 persen kota saat ini tanpa listrik.
Gubernur Kharkiv Oleh Synyehubov mengungkapkan bahwa infrastruktur kritis menjadi sasaran serangan Rusia serta memberikan rincian tingkat kerusakan dan korban.
“Meluncurkan rudal dari kapal dan pesawat dari Laut Hitam. Kami berada di tempat penampungan. Cadangan makanan, air, dan semua yang diperlukan,” kata Oleksandr Vilkul, kepala Administrasi Militer di pusat kota Kryvyi Rih, melalui Telegram.
Secara terpisah, anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko mencatat bahwa ada kerusakan infrastruktur energi di Odesa dan pemadaman listrik darurat di wilayah tersebut.
“Pasukan pertahanan udara menembak jatuh sebagian dari roket yang diluncurkan oleh musuh di Oblast Lviv. Ada ancaman serangan berulang. Jangan tinggalkan tempat penampungan,” ujar Gubernur Lviv Maksym Kozytskyy.
Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim dan Gubernur Zhytomyr Vitaliy Bunechko juga mengatakan via Telegram bahwa roket ditembak jatuh di wilayah masing-masing.
Peringatan serangan udara nasional terdengar pada hari sebelumnya karena adanya kemungkinan serangan Rusia.
Peringatan serangan udara terdengar di Ukraina hampir setiap hari karena serangan rudal dan drone yang menargetkan infrastruktur sipil dan energi negara. Serangan semacam itu meningkat secara dramatis setelah ledakan pada Oktober yang merusak Jembatan Kerch utama Rusia ke Semenanjung Krimea.