Jumat 30 Dec 2022 12:31 WIB

PM Malaysia akan Berkunjung ke Indonesia

PM Anwar Ibrahim berencana ke Indonesia pada awal Januari

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Januari 2023.
Foto: Prime Minister office via AP
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Januari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Januari 2023. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abdul Kadir.

"Menyampaikan pesan dari PM Anwar Ibrahim. Jadi yang pertama PM Anwar Ibrahim berencana untuk melakukan kunjungan bilateral yang pertama yaitu ke Indonesia pada awal bulan Januari," ujar Menlu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (30/12/2022).

Menlu Retno mengatakan, sebelumnya telah membahas bersama Menlu Malaysia terkait persiapan rencana kunjungan bilateral PM Malaysia ke Indonesia.

"Jadi kemarin waktu saya bertemu dengan Menlu Malaysia selain membahas secara keseluruhan kita juga membahas mengenai persiapan-persiapannya,"

Baca juga : LSM di Afghanistan Tak Bisa Bekerja Tanpa Staf Perempuan

Presiden Jokowi pun menyambut baik rencana kunjungan PM Malaysia ke Indonesia dan menugaskan kedua Menlu untuk mempersiapkan hasil konkret dari kunjungan tersebut. Dalam pertemuan ini, Menlu Malaysia juga menyampaikan dukungan Malaysia terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN.

"Dato Seri (Zambry) menyampaikan selamat kepada keketuaan Indonesia di G20 dan yakin Indonesia akan dapat juga menjalankan keketuaannya di ASEAN tahun depan," tambahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement