Sabtu 31 Dec 2022 02:05 WIB

Ucapan Selamat Natal dari Imam Besar Al Azhar Ditanggapi Beragam

Ada yang bereaksi positif ada juga yang marah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Ucapan Selamat Natal dari Imam Besar Al Azhar Ditanggapi Beragam
Foto: republika
Ucapan Selamat Natal dari Imam Besar Al Azhar Ditanggapi Beragam

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pusat pembelajaran Islam Sunni tertua dan terkemuka Al-Azhar Al-Sharif menegaskan kontroversi dan ketidaksepakatan atas ucapan selamat Natal kepada umat Nasrani telah diperbarui. Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme mengatakan perdebatan ini telah diselesaikan oleh Al-Azhar Al-Sharif sejak lama.

Observatorium Al-Azhar kemudian menyontohkan bahwa baru-baru ini Imam Besar Sheikh Ahmed Al-Tayyeb, ulama paling senior di Al-Azhar, yang mengucapkan selamat Natal kepada Paus Francis, Paus Tawadros II, dan Uskup Agung dari Canterbury Justin Welby, Patriark Konstantinopel Bartholomew I, para pemimpin gereja, dan saudara-saudara Kristen di Timur dan Barat.

Baca Juga

“Ucapan selamat ini membawa seruan eksplisit untuk mengangkat suara persaudaraan dan perdamaian agar keamanan dan stabilitas berlaku di mana-mana,” kata Observatorium Al-Azhar seperti dilansir dari Arab News, Jumat (30/12/2022).

Ucapan selamat Natal dari Imam Besar Al-Azhar tersebut ditanggapi beragam oleh umat Islam, ada yang bereaksi positif ada juga yang marah. Itu bisa dilihat dari reaksi dalam unggahan Sheikh di laman Facebooknya.

Observatorium mencatat ada sebanyak 30 ribu reaksi positif atas ucapan selamat tersebut, dan lebih dari 16 ribu tanggapan marah dan sarkastik. “Ini menunjukkan ketidaktahuan akan ajaran agama dan kesalahpahaman yang dipromosikan beberapa orang tentang kontradiksinya dengan iman seorang muslim,” demikian menurut Observatorium.

“Masifnya kemarahan dan kebencian terhadap orang lain yang berbeda pendapat perihal agama, menunjukkan pemahaman yang salah tentang teks-teks agama dan mengarah pada ancaman terhadap perdamaian publik dan penghinaan terhadap agama, yang memerlukan sanksi hukum dan pelanggaran agama,” kata Observatorium.

Observatorium Al-Azhar mengatakan para penentang ini mengutip pernyataan palsu tentang ulama, interpretasi yang ketat dari teks-teks Syariah atau fatwa lama yang memiliki konteks dan peristiwa sejarah. Pelanggaran ini juga tampak pada hak setiap orang yang mengeluarkan fatwa atau mengadopsi ucapan mengucapkan selamat hari raya kepada saudara-saudara Nasrani diperbolehkan.

“Inilah yang kami perhatikan dengan jelas dalam komentar yang menyertai ucapan selamat imam besar kepada saudara-saudara Kristen di Timur dan Barat,” kata pengamat itu.

Observatorium mengatakan ucapan selamat adalah salah satu aspek kebenaran yang dianjurkan dalam Islam. Termasuk menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada saudara-saudara Kristen pada kesempatan Natal.

“Kami berharap tahun yang akan datang akan menjadi tahun kebaikan dan perdamaian, di mana semua konflik akan berakhir dan semangat perdamaian dan persaudaraan manusia akan berlaku di seluruh dunia,” kata Observatorium.

Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme berupaya mengonsolidasikan ajaran agama Islam yang benar, moderat, toleransi, dan cinta damai.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement