REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa kerja sama politik menjadi sebuah keniscayaan bagi pihaknya untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hal tersebut sudah dilakukan dengan sangat baik saat Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi) terpilih sebagai presiden.
PDIP, jelas Hasto, mengedepankan etika politik dalam menjalin koalisi dengan partai politik lain saat pemerintahan Megawati dan Jokowi. Hal tersebut juga menjadi poin penting pihaknya dalam menjalin koalisi untuk Pemilu 2024.
"Kita mengedepankan etika politik, kerja sama yang saling menghormati, tidak pernah nusuk dari belakang, itu kan yang dibagun oleh budaya PDI Perjuangan," ujar Hasto dalam konferensi pers mengenai Refleksi Akhir Tahun 2022 dan Harapan Menuju 2023, Jumat (30/12).
Koalisi yang ingin dibangun PDIP adalah kerja sama politik yang mengedepankan etika politik dan senafas dengan kehendak rakyat. Ia juga memberikan pandangannya terkait manuver politik yang disebutnya lumrah dilakukan jelang kontestasi nasional.
Sikap PDI Perjuangan terhadap berbagai manuver politik, ya manuver ya suatu hal yang biasa, selama manuver itu bagi kepentingan bangsa dan negara dalam dialog-dialog politik. Itulah wajah demokrasi kita, dulu kita tidak bisa lakukan pada zaman Pak Harto," ujar Hasto.
Di samping itu, PDIP dipastikannya siap menghadapi Pemilu 2024. Adapun terkait pemilihan presiden (Pilpres), Megawati Soekarnoputri disebutnya akan mengumumkan calon presiden (capres) dari PDIP pada 2023.
"Ibu Mega telah memutuskan untuk rencana mengumumkan calon presiden pada tahun 2023. Jadi itu bocoran yang saya sampaikan bahwa capres dari PDI Perjuangan bocorannya akan diumumkan pada tahun 2023," ujar Hasto.
Jelasnya, capres dari PDIP harus mampu melanjutkan nafas kepemimpinan perjuangan dari Soekarno. Serta, kepemimpinan dari Megawati dan Joko Widodo (Jokowi).
"Bahwa calon tersebut telah dipersiapkan secara matang untuk mampu menjadi seorang pemimpin yang dapat memikul tanggung jawab bagi masa depan," ujar Hasto.