Jumat 30 Dec 2022 18:27 WIB

Film Baru Jennifer Lopez Shotgun Wedding Kombinasikan Genre Komedi Romantis dengan Laga

Jennifer Lopez beradu akting dengan Josh Duhamel di 'Shotgun Wedding'.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Foto adegan film Shotgun Wedding.
Foto: Dok Lionsgate
Foto adegan film Shotgun Wedding.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menggelar pernikahan memang sebuah momen membahagiakan, tetapi pada saat yang sama sekaligus mendebarkan dan memicu stres. Hal itu juga dirasakan oleh pasangan calon pengantin Darcy (Jennifer Lopez) dan Tom (Josh Duhamel).

Darcy dan Tom mengumpulkan keluarga dan sahabat untuk pernikahan berkesan di sebuah pulau eksotis. Menjelang detik-detik sakral itu, petaka justru terjadi. Upacara pernikahan Darcy dan Tom diserbu oleh gerombolan bajak laut yang menyandera para tamu.

Baca Juga

Alih-alih saling mengucap janji setia, Darcy dan Tom harus menyelamatkan seluruh tamu undangan yang nyawanya terancam. Bisakah keduanya bekerja sama mengalahkan komplotan penjahat dan meneruskan upacara pernikahan yang tertunda?

Cerita romansa menegangkan Darcy dan Tom hadir di film Shotgun Wedding. Film arahan sutradara Jason Moore ini sudah tayang di bioskop Indonesia. Daya tarik utama dari sinema ini tentunya para tokoh yang terlibat, terutama pemeran utama Jennifer Lopez alias JLo.

Tidak cuma mengandalkan kemolekan dan aura bintangnya, JLo juga memerankan tokoh Darcy yang kocak dengan sangat menjiwai. Dalam proses menyelamatkan keluarga mereka, Darcy dan Tom menemukan kembali mengapa mereka saling mencintai.

Hal lain yang menarik dari film ini adalah genre komedi romantis yang dikombinasikan dengan elemen laga. Porsi action dalam film tidak cuma jadi selingan, tapi cukup menegangkan dan realistis, tentunya dengan bumbu humor yang membalutnya.

Kekurangannya, alur film terlalu mudah ditebak. Akan tetapi, wajar saja karena menyimak tayangan komedi romantis memang tak perlu banyak berkerut kening. Cukup duduk manis dan biarkan para tokoh dalam film ini menghibur dengan berbagai konfliknya.

Beberapa adegan dalam film memang sukar dinalar, tapi rasanya tak jadi soal. Sayangnya, film berdurasi 100 menit ini dilabeli untuk penonton 13 tahun ke atas. Padahal, cukup banyak adegan dan dialog yang humornya terlalu dewasa untuk disimak penonton remaja.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement