REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- DPW NasDem Jawa Barat terus melakukan kerja politik. Menurut Ketua DPW NasDem Jabar, Saan Mustopa, sepanjang 2022 pihaknya telah melakukan kerja-kerja politik mulai dari pembentukan struktur kepengurusan hingga pendidikan politik di seluruh kabupaten/kota di Jabar dari DPW sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRT).
Selain itu, menurut Saan, pihaknya juga telah memaksimalkan rekrutmen anggota. Dia pun meminta kepada para kader NasDem di Jabar untuk terus berjuang dan berkorban demi memenangkan NasDem di pemilu 2024.
"Enggak ada kemenangan tanpa sebuah proses dan proses itu harus terus mengalami kemajuan. Kemenangan juga butuh perjuangan, sebab jika ingin mendapatkan kursi lebih banyak, maka harus perjuangkan itu semua," ujar Saan saat memberikan motivasi sekaligus meningkatkan kinerja khususnya di wilayah Jabar, DPW NasDem Jawa Barat menjelang akhir 2022 melakukan refleksi akhir tahun, Kamis petang (29/12) di Hotel Papandayan, Kota Bandung.
Menurut Saan, yang paling penting juga, kemenangan membutuhkan pengorbanan. Jika ingin menjadi pemenang pemilu 2024 maka perlu kerelaan dan keikhlasan untuk terus menerus berproses berjuang, dan meningkatkan kerja keras. "Insya Allah, Allah akan mengabulkannya," kata Saan.
DPW NasDem Jabar pun, kata Saan, mengukur hasil kinerja yang dilakukan selama setahun ini, dengan melakukan survei sebagai alat ukur untuk mengetahui berada di posisi mana NasDem. Survei tersebut dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik mulai 16 Desember 2022 sampai 26 Desember 2022.
Peneliti Indikator Politik, Hendro Prasetyo mengatakan, survei yang dilaksanakan pada rentang 16 Desember 2022-26 Desember 2022 ini terkait peta elektoral parpol dan capres di Jabar. Survei ini melibatkan sebanyak 1200 responden dengan margin eror sekitar 2,9 persen.
Dalam survei itu, kata dia, masyarakat Jabar masih menganggap permasalahan ekonomi masih harus perlu adanya perbaikan dan pemulihan ekonomi saat ini masih belum berjalan dengan baik. Tetapi, di sisi lainnya masalah penegakkan hukum sudah terbilang baik bersamaan dengan kinerja pemerintahan dan kepuasan pada kinerja presiden Joko Widodo.
"Masalah mendesak ini menciptakan lapangan kerja, menyetabilkan harga-harga kebutuhan pokok, dan keamanan juga ketertiban," katanya.
Terkait keterpilihan partai, Hendro menyebut partai NasDem masih berada di angka 5,5 persen atau naik secara signifikan dari tahun 2021 yang hanya mampu meraih 2,1 persen di Oktober 2021 dan 3,6 persen pada Agustus 2022.
Raihan ini, kata dia, terlihat naik untuk NasDem sejak Oktober 2021 yang meraih 2,1 persen, lalu Agustus 2022 sebesar 3.6 persen, dan sekarang sudah di angka 5,5 persen. Banyak variabel yang melatarbelakangi kenaikan ini, salah satunya pemilih usia produktif atau milenial yang kuat.
"Kemudian, kedisukaan NasDem juga naik sekitar 7,8 persen dari 2021 yang hanya 10 persen, dengan alasan kesukaan karena NasDem mendukung Anies Baswedan," katanya.