REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais meminta Presiden Jokowi tidak menunda pelaksanaan Pemilu 2024 dan melupakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Dia pun meyakini Jokowi bakal menjadi guru bangsa jika berhenti dari jabatannya sesuai jadwal.
"Mudah-mudahan presiden kita yang sekarang ini, Pak Jokowi itu tanggal 20 Oktober 2024 itu sudah selesai, purna tugas. Insya Allah kemudian menjadi guru bangsa dan seterusnya," kata Amien saat konferensi pers di kantor KPU usai partainya dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu, Jumat (30/12/2022).
Karena itu, Amien menyampaikan pesan khusus kepada Jokowi. "Ini messages saya kepada Presiden Jokowi. Mudah-mudahan, Pemilu 2024 jangan sampai pernah ditunda atau diundur, karena tidak ada alasan," katanya.
Amien juga meminta Jokowi melupakan wacana memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden. "Tolong Presiden Jokowi, bayang-bayang untuk menambah 2 tahun, 3 tahun itu juga lupakan," ujar eks Ketua MPR itu.
Isu penundaan pemilu mencuat berbarengan dengan isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Isu tersebut muncul pertama kali pada awal tahun 2022. Pendengungnya adalah sejumlah menteri Jokowi dan tiga ketua umum partai yang tergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi.
Isu tersebut lantas timbul tenggelam seiring berjalannya waktu dan derasnya kritikan publik. Namun, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo kembali menyinggung isu tersebut pada awal Desember lalu. Jokowi diketahui telah berulang kali menegaskan bahwa dirinya patuh terhadap konstitusi terkait masa jabatan presiden.
Adapun Partai Ummat sudah ditetapkan secara resmi sebagai peserta Pemilu 2024 dan mendapatkan nomor urut 24. Partai yang baru didirikan Amien itu dinyatakan lolos usai berhasil memenuhi syarat keanggotaan dalam verifikasi faktual ulang di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara.