Jumat 30 Dec 2022 19:58 WIB

Fraksi PKS: Sistem Proporsional Terbuka Lebih Demokratis

Sistem proporsional terbuka merupakan korektif dari sistem tertutup sebelumnya.

Red: Ilham Tirta
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini.
Foto: Istimewa
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini mengatakan, sistem pemilu legislatif proporsional terbuka harus dipertahankan karena lebih representatif dan demokratis. Hal itu disampaikan Jazuli merespon pertanyaan beberapa awak media perihal wacana yang berkembang tentang opsi pemberlakuan sistem tertutup pada Pemilu 2024.

Wacana itu muncul dari gugatan yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh sejumlah pihak yang menginginkan berlakunya sistem proporsional tertutup dengan hanya memilih partai politik. Sementara calon terpilih ditentukan oleh partai dan/atau berdasarkan nomor urut.

Baca Juga

Menurut Jazuli, sistem proporsional terbuka yang diberlakukan sejak Pemilu 2009 sejatinya mengoreksi negativitas dari sistem tertutup. Terutama, dalam upaya memperkuat konstituensi dan legitimasi antara anggota legislatif terpilih dengan konstituen pemilihnya. "Dengan demikian, sistem terbuka jauh lebih demokratis daripada sistem tertutup," kata Anggota Komisi I DPR itu melalui keterangan tertulis, Jumat (30/12/2022).

Sistem ini juga dinilai lebih demokratis karena memberi ruang yang setara dan adil bagi calon anggota legislatif untuk berkompetisi dalam pemilu merebut hati rakyat. Siapa pun yang memperoleh suara terbanyak dan partainya memperoleh kursi, maka dia berhak menjadi wakil rakyat terpilih. Derajat legitimasi calon terpilih pun bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan objektif.