Warga Karimunjawa Tertahan di Jepara dan Semarang Diangkut KM Kelimutu
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Foto udara KM Kelimutu yang mengevakuasi wisatawan dari Kepulauan Karimunjawa, Jepara bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/12/2022). Kementerian Perhubungan menugaskan PT Pelni agar menggunakan KM Kelimutu rute Sampit-Semarang untuk mengevakuasi 500 orang yang terdiri dari 451 wisatawan domestik dan warga lokal serta 49 wisatawan mancanegara asal Eropa dan Amerika yang terjebak di kepulauan tersebut sejak Sabtu (24/12/2022) karena gelombang laut tinggi akibat cuaca ekstrem. | Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Ratusan orang warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara, yang sebelumnya sempat tertahan di Jepara dan Semarang akibat cuaca buruk di perairan utara Jawa Tengah sudah bisa tersenyum lega.
Mereka telah diberangkatkan menyeberang kembali ke Karimunjawa dengan Kapal Motor (KM) Kelimutu, dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/12/2022) malam.
Dari Pelabuhan Tanjung Emas, mereka dilepas oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy yang didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Selain mengangkut penumpang warga Karimunjawa, Kapal yang dioperasionalkan oleh PT Pelni ini juga mengangkut logistik dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk warga di Karimunjawa.
Sebelum melepas warga dan bantuan logistik, Menko PMK Muhajir Effendy dan Ganjar Pranowo menyempatkan menyambangi warga Karimunjawa serta sejumlah kru KM Kelimutu yang ada di ruangan kemudi kapal.
Muhadjir menyampaikan apresiasi pada seluruh awak KM Kelimutu, yang telah membantu pemerintah mengevakuasi 500 wisatawan asing maupun omestik yang tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk di perairan setempat.
Sedangkan kepada seluruh penumpang KM Kelimutu, Menko PMK juga mendoakan agar pelayaran mereka malam ini senantiasa diberikan perlindungan, kelancaran dan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
"Semoga dalam pelayaran nanti semuanya dapat berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat sampai di tujuan dengan penuh bahagia untuk menyongsong tahun baru 2023 bersama keluarga di kampung halaman,” lanjut Muhajir.
Seperti diberitakan sebelumnya, akibat dampak cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Karimunjawa, otoritas keselamatan pelayaran tidak mengizinkan pelayaran penyeberangan dari dan ke Karimunjawa.
Kebijakan ini dilakukan demi pertimbangan kemanan serta keselamatan aktivitas pelaran penyeberangan. Sehingga operasional penyeberangan baik dari Jepara maupun Karimunjawa tidak ada, sejak Jumat (23/12/2022) lalu.
Akibatnya lebih dari 500 orang wisatawan tertahan beberapa hari di kepulauan Karimunjawa. Demikian halnya dengan ratusan warga Karimunjawa yang sedang berkeperluan ke Jepara maupun ke Kota Semarang.
Mereka terpaksa juga harus tinggal lebih lama karena tidak ada penyeberangan dari Jepara maupun Semarang menuju Karimunjawa. Informasi dari pemerintah kecamatan Karimunjawa jumlahnya mencapai 108 orang.