REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — PT PLN (Persero) mengapresiasi peran dan dukungan DPP Indonesian National Shipowners’ Association (INSA). Khususnya dalam menjaga keamanan pasokan batu bara selama 2022.
“PLN mengubah kondisi krisis pada awal tahun menjadi kondisi aman pada akhir 2022 tersebut dapat terwujud berkat dukungan berbagai stakeholder kunci, termasuk INSA melalui untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan armada kapal (vessel dan tongkang) untuk mengangkut batu bara dari pelabuhan muat sumber tambang ke PLTU,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (31/12/2022).
Setelah sempat mengalami krisis pasokan batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada awal 2022, PLN saat ini memastikan pasokan batu bara dapat terjaga dengan aman di level stock mencapai 20 hari operasi. Amannya stok batu bara di PLTU tersebut tercapai di tengah tantangan lonjakan harga batubara ekspor yang mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni di atas 400 dolar AS per metrik ton.
Pada April 2022, PLN juga telah memberikan penghargaan kepada DPP INSA atas dukungannya saat mengatasi krisis energi primer pada awal 2022. Penghargaan diberikan secara simbolis oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo kepada Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.
Carmelita mengungkapkan, amannya pasokan batubara di PLTU pada akhir tahun ini patut disyukuri dan diusahakan agar pasokannya bisa terus terjaga dengan aman. Dengan begitu, krisis pasokan batu bara yang sempat terjadi tidak terulang kembali.
Seperti diketahui, pasokan batubara di 17 PLTU milik PLN sempat mengalami kekurangan pada awal 2022. Carmelita menceritakan, yang terjadi saat itu INSA mengkonsolidasikan seluruh perusahaan pelayaran nasional untuk mengerahkan seluruh armada kapal curah agar memasok batu bara di PLTU dalam negeri.
Carmelita memastikan pelayaran nasional berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan nasional demi menjaga ketahanan energi Indonesia. “Keberhasilan menjaga stok batu bara bukan karena peran INSA semata, tapi juga berkat peran besar PLN dan seluruh stakeholder lainnya,” tutur Carmelita.
Carmelita menilai, keberhasilan mengerahkan armada merah putih untuk menjamin kelancaran dan terpenuhinya armada pelayaran. Termasuk memasok batu bara di dalam negeri menjadi bukti nyata dampak positif dari konsistensi penerapan asas cabotage di Indonesia.
“Asas cabotage telah memberikan dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam menghadapi masa krisis seperti saat terjadi kriris energi waktu itu. Untuk itu, kita harus terus konsistensi menerapkan asas cabotage ini,” jelas Carmelita.