Sabtu 31 Dec 2022 17:31 WIB

Wisma Atlet Ditutup, Pengamat Sebut Peran Erick Sangat Menonjol di Awal Covid 19

Erick Thohir yang juga ketua pelaksana Satgas Covid 19 dinilai responsif.

Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kesiapan RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/3/2020).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau kesiapan RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Ahad (22/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana menghentikan operasional Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) yang menangani masyarakat yang terpapar COVID-19 pada 31 Desember 2022.

RSDC yang didirikan oleh pemerintah bersama dengan dukungan BUMN ini akan dihentikan operasionalnya lantaran menurunnya kasus covid-19 dan mempertimbangkan jumlah keterisian kamar, berkurang nya jumlah pasien atau jumlah yang dikarantina sampai akhir November 2022.

Baca Juga

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan peran atau jasa Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di masa awal virus Covid 19 menyerang Indonesia cukup signifikan.

Menurut Trubus, Erick yang juga ketua pelaksana Satgas Covid 19 dinilai cukup responsif menangani covid dengan menjadikan Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat Covid 19 (RSDC) untuk menangani pasien yang terpapar virus.

“Saya lihat beliau (Erick Thohir) sangat responsif terhadap penanganan covid, sehingga saya melihatnya justru melalui intervensi beliau kemudian wisma atlet itu menjadi bisa berfungsi,” ujar Trubus, Sabtu (31/12/2022).

Trubus mengatakan tugas Erick Thohir sangat menonjol seperti berupa keras menghadirkan vaksin dari luar negeri, mengamankan pasokan obat-obatan serta kebutuhan kesehatan lainnya.

“Kalau dilihat dari situ memang peran Erick Tohir cukup menonjol,” ujarnya.

Sebelumnya, Erick Thohir menyampaikan penghentian operasional rumah sakit darurat covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menjadi penanda yang bagus bagi Indonesia untuk melangkah maju ke depan. 

Dia menyampaikan kehadiran RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat awal pandemi adalah bukti konkret keseriusan pemerintah dalam melindungi rakyat.

"Kita tentu masih ingat saat awal pandemi, seluruh pihak, dari TNI, Polri, kementerian lain, BUMN, tenaga kesehatan, hingga swasta, bahu-membahu mendirikan RS khusus untuk penanganan covid-19," ungkap Erick.

Dengan kerja sama dan dukungan penuh masyarakat, Kata Erick pemerintah berhasil 'menyulap' wisma atlet sebagai rumah sakit darurat covid-19.

Tercatat dari Maret 2020-Maret 2022 RSDC Wisma Atlet sudah berhasil memberikan penanganan terhadap 162.966 pasien

"Alhamdulillah jika apa yang kita ikhtiarkan bersama-sama ini dapat membantu menolong dan menyelamatkan masyarakat," katanya.

Orang nomor satu di Kementerian BUMN itu mengerahkan BUMN untuk bergerak cepat membantu pendirian RSDC Wisma Atlet Kemayoran seperti BUMN konstruksi seperti PT Waskita Karya, Adhi Karya, PP, dan Wijaya Karya bekerja sama melakukan pengerjaan dan perbaikan fisik bangunan untuk menjadi tempat isolasi yang representatif.

Selain itu, lanjut Erick, terdapat 25 BUMN lain seperti Telkom, Pertamina, PGN, Antam, Bukit Asam, PLN, BRI, Mandiri, BNI, BTN, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, Pupuk Indonesia, Pegadaian, Wijaya Karya, Jasa Marga, Hutama Karya, hingga Jasa Raharja, yang ikut terlibat membantu pengadaan peralatan kesehatan di Wisma Atlet.

"Holding BUMN RS yang baru terbentuk, Indonesia Healthcare Corporation (IHC), langsung bekerja sama dengan TNI untuk menyediakan tenaga kesehatan. Lalu ada Hotel Indonesia Natour (HIN) yang mengelola manajemen dan pelayanan di Wisma Atlet," ujar Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement