Sabtu 31 Dec 2022 19:03 WIB

Pelindo Siapkan Antisipasi Potensi Cuaca Buruk di Pelabuhan Tanjung Emas

Selain menyediakan pompa, Pelindo terus berkoordinasi dengan BMKG

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Tanjung Emas telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mengantisipasi prediksi cuaca buruk di perairan utara pulau Jawa pada akhir tahun ini.
Foto: Pelindo
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Tanjung Emas telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mengantisipasi prediksi cuaca buruk di perairan utara pulau Jawa pada akhir tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG– PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Tanjung Emas telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mengantisipasi prediksi cuaca buruk di perairan utara pulau Jawa pada akhir tahun ini. General Manager Pelindo Regional 3 Tanjung Emas, Semarang, Hardianto menyampaikan sejumlah langkah antisipasi telah disiapkan Pelindo dalam menghadapi hal tersebut.

Pelindo telah menyediakan 56 pompa dan tersebar mulai dari titik terluar seperti Jalan Yos Sudarso, Pos 1, Jalan Musang, Jalan Asahan, Jalan Ampenan, Terminal Penumpang, Dermaga Samudera, Mesjid Al-Mannar, Jalan Masuk Arteri, Jalan Usman Janatin, Jalan M. Pardi, RTK Timur, Kejaksaan, Ujung Jalan Deli, hingga sepanjang jalan utama Jalan Coaster yang menjadi titik rawan bagi banjir rob. “Fenomena alam pasti bisa terjadi, tugas kita hanya melakukan upaya sebaik mungkin untuk mengurangi dampaknya,” jelasnya. 

Baca Juga

Hardianto menjelaskan 56 unit pompa tersebut bekerja dengan baik dengan kapasitas hingga 800 lt/detik. Para petugas Pelabuhan Tanjung Emas rutin melakukan pemeriksaan terhadap pompa-pompa air dan instalasi listrik yang ada di berbagai titik di area Pelabuhan Tanjung Emas. Selain itu juga ada penambahan empat unit genset untuk mengantisipasi apabila listrik padam, sehingga total ada delapan unit genset yang terpasang di beberapa titik di Pelabuhan Tanjung Emas.

Di Pelabuhan Tanjung Emas, air laut yang disedot oleh pompa akan dialirkan ke kolam retensi gunanya untuk menampung air laut hingga jangka waktu tertentu sehingga volume air yang tergenang akan berkurang. Kendati demikian, aktivitas bongkar muat dan kegiatan operasional lainnya masih berjalan dengan lancar.

Hardianto juga memastikan Tanggul milik PT Lamicitra yang sebelumnya jebol saat ini kondisinya masih baik dan masih mampu menahan rob pasca-dibangun ulang oleh Pelindo. Berbagai upaya dan mitigasi terus dilakukan Pelabuhan Tanjung Emas untuk meminimalisir dampak dari potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi.

“Selain menyediakan pompa, kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang untuk mengetahui update perubahan iklim dan cuaca. Selain itu, kami juga telah melakukan peninggian lining dermaga dengan menyiapkan karung-karung pasir dan ban pasir di Dermaga Samudera dan Dermaga Nusantara untuk mengbendung air laut ke darat,” jelasnya.

Sebelumnya, sesuai prediksi BMKG Semarang yang terus melakukan pembaruan cuaca yang up-to-date mengenai perubahan iklim, cuaca hingga prakiraan terjadinya pasang surut air laut di mana diinformasikan bahwa tinggi gelombang berpotensi tinggi selama dua hari ke depan pada tanggal 29-30 Desember 2022.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement