REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga cukup merayakan malam pergantian tahun di rumah atau lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Perayaan tahun baru dapat dilakukan dengan berdoa agar bencana tidak lagi melanda daerah tersebut.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, saat ini sebagian kecil warga Cianjur korban gempa masih berduka dan tinggal di posko pengungsian, sehingga perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk warga sekitar yang tidak terdampak. "Pergantian tahun kali ini, berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana bencana alam melanda saudara kita di 16 kecamatan di Cianjur, lebih baik kita perbanyak beribadah dan berdoa agar Cianjur kembali bangkit dan bencana tidak lagi terjadi," kata dia.
Herman menjelaskan, 100 ribu lebih warga masih tinggal di posko pengungsian sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumah mereka yang ambruk. Untuk itu, dia mengimbau warga yang tidak terdampak lebih baik tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan.
"Kita masih berduka masih banyak saudara yang membutuhkan bantuan dan tinggal di dalam tenda pengungsian sehingga jangan tambah duka mereka dengan menyalakan kembang api dan petasan, lebih baik kumpulkan uangnya untuk meringankan beban sesama," ujarnya.
Meski tidak ada larangan untuk merayakan pergantian tahun di Cianjur, pihaknya tetap mengimbau warga yang merayakan tidak dengan cara berlebihan termasuk melakukan konvoi kendaraan yang dapat mengganggu ketertiban dan keamanan.
"Saya mengajak warga Cianjur untuk meningkatkan ibadah dan mendoakan Cianjur ke depan lebih baik dan mereka yang menjadi korban bencana dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan normal seperti sebelum gempa," kata dia.