Ahad 01 Jan 2023 12:00 WIB

Tahun Baru, Harga BBM Pertamax Diprediksi Turun

Kondisi harga minyak dunia kini cenderung turun dan inflasi rendah.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas mengganti papan harga BBM di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengganti papan harga BBM di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, PT Pertamina (Persero) kemungkinan besar akan melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Fahmy menyebut, kondisi harga pasar dunia memperkuat hal tersebut. 

"Untuk harga Pertamax ke atas sangat mungkin bagi Pertamina menurunkan harga BBM tersebut. Pasalnya, harga Pertamax ke atas ditetapkan berdasarkan harga pasar," ujar Fahmy saat dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (1/1/2023).

Fahmy mengatakan, tiga faktor utama yang digunakan Pertamina dalam menetapkan harga BBM jenis Pertamax ke atas ialah harga minyak dunia, inflasi, dan kurs rupiah terhadap dolar AS. Fahmy menyampaikan, kondisi harga minyak dunia kini cenderung turun dan inflasi rendah.

"Sangat memungkinkan bagi Pertamina untuk menurunkan harga Pertamax ke atas. Tapi tidak untuk harga Pertalite dan Solar karena penetapan harga Pertalite dan Solar ditetapkan oleh pemerintah," ucap Fahmy. 

Pada awal Desember lalu, sejumlah SPBU, termasuk swasta, menaikkan harga jual BBM nonsubsidi. Hal tersebut membuat harga BBM swasta lebih tinggi dibandingkan Pertamina. Untuk jenis RON 90, misalnya, seperti Pertalite di SPBU milik BUMN dijual Rp 10 ribu per liter. Harga ini lebih rendah dibandingkan di SPBU swasta yakni Rp 12.600 per liter hingga Rp 14.050 per liter.

Sementara itu BBM dengan RON 92 atau Pertamax di SPBU Pertamina seharga Rp 13.900 per liter lebih murah dibandingkan di SPBU swasta yang berkisar Rp 14.140 hingga Rp 14.180 per liter. 

Begitu pula Pertamax Turbo seharga Rp 15.200 per liter atau naik dari sebelumnya Rp 14.300 per liter, juga lebih murah dibandingkan keluaran swasta yang dijual Rp 15.530 per liter.

Sedangkan bahan bakar diesel, Dexlite (CN51) yang dijual Rp 18.300 per liter sebelumnya Rp 18 ribu atau lebih murah dibandingkan dari BBM jenis yang sama SPBU swasta yakni Rp 19.180 per liter.

Mengacu pada laman, BP Indonesia per 1 Desember 2022, BP menjual BBM BP 90 seharga  Rp 14.050 per liter untun wilayah Jabodetabek, BP 92 sebesar Rp 14.150 per liter untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur, BP 95 sebesar Rp 14.700 per liter untuk wilayah Jawa Timur, BP Ultimate sebesar Rp 15.100 per liter untuk wilayah Jabodetabek, dan BP Diesel seharga Rp 18.660 per liter untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.

Sementara, Shell menjual Shell Super seharga Rp 14.180 per liter  untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Rp 14.490 per liter untuk wilayah Sumatera Utara. Kemudian ada Shell V-Power seharga Rp 15.100 per liter untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, serta Rp 15.430 per liter untuk Sumatera Utara), lalu Shell V-Power Nitro+ sebesar Rp 15.530 per liter dan Shell V-Power Diesel sebesar Rp 19.180 per liter di Jakarta, Banten, Jawa Barat, hingga Shell Diesel Extra sebesar Rp 18.660 per liter untuk Jawa Timur dan Rp 19 ribu per liter di Sumatera Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement