Ahad 01 Jan 2023 12:31 WIB

Banjir Semarang, KAI Alihkan Perjalanan lewat Jalur Selatan

Pelayanan penumpang di Semarang Tawang dialihkan ke Stasiun Semarang Poncol.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Banjir yang menggenangi area parkir Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12) pagi.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Banjir yang menggenangi area parkir Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan kereta api yang terjadi sejak Sabtu (31/12/2022) hingga Ahad (1/1/2023) yang diakibatkan oleh banjir di wilayah Semarang dan sekitarnya. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, curah hujan yang sangat tinggi sejak Sabtu dini hari menyebabkan terjadinya banjir yang menggenangi beberapa titik jalur kereta api dan aktivitas di Stasiun Semarang Tawang. 

"Pantauan pagi ini, hujan masih terjadi dan air masih menggenangi Stasiun Semarang Tawang setinggi 20 centimeter (cm). Kemudian, pada jalur KA di antara Stasiun Semarang Tawang - Alastua di kilometer (km) 2+2 sampai 4+6 jalur hilir ketinggian air mencapai 28 cm sedangkan di km 2+4 sampai 4+4 jalur hulu ketinggian air yaitu 26 cm," ujar Joni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (1/1/2023).

Akibatnya, ucap Joni, pelayanan penumpang di Stasiun Semarang Tawang sampai saat ini dialihkan ke Stasiun Semarang Poncol. Perjalanan KA yang akan melintasi wilayah tersebut akan dilakukan rekayasa operasi seperti pengalihan perjalanan, memutar melewati jalur selatan yaitu Stasiun Solo Balapan, dan upaya menggunakan lokomotif khusus untuk melewati jalur yang tergenang. 

Joni mengatakan, KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas gangguan perjalanan kereta api yang diakibatkan oleh bencana alam ini. KAI bersama seluruh stakeholder terus berupaya sebaik mungkin untuk dapat segera menormalkan jalur KA dan operasional kereta api. 

"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan kereta api. KAI terus berupaya untuk mengurangi kelambatan yang terjadi sehingga perjalanan kereta api dapat kembali normal," lanjut Joni. 

Joni menyampaikan, KAI tetap mengupayakan perjalanan KA dengan tujuan akhir Stasiun Surabaya Pasar Turi melewati jalur utara. Sedangkan untuk perjalanan KA selain tujuan akhir Stasiun Surabaya Pasar Turi akan dialihkan via jalur selatan melalui Stasiun Solo Balapan dan Cirebon.

Joni menyebutkan daftar KA yang direncanakan akan memutar melalui jalur selatan yakni KA Matarmaja 281/282 Malang-Pasar Senen (pp),  KA Brantas tambahan 7033a/7034a Blitar-Pasar Senen (pp), KA Brantas reguler 109a/110a Blitar-Pasar Senen (pp), KA Majapahit 251/252a Malang-Pasar Senen (pp), dan KA Brawijaya 73a/74a Malang-Gambir (pp). Sampai dengan saat ini, sejumlah perjalanan KA masih mengalami keterlambatan akibat banjir tersebut. 

"KAI telah memberikan service recovery bagi pelanggan yang terdampak sesuai aturan yang berlaku," sambung Joni.

KAI, lanjut Joni, juga memberikan kompensasi berupa pengembalian tiket hingga 100 persen di luar bea pesan dengan masa pembatalan maksimal tujuh hari sejak jadwal keberangkatan KA. Khusus untuk pelanggan yang akan naik KA dari Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Semarang Poncol namun terhambat perjalanannya akibat banjir juga berhak mendapatkan pengembalian tiket 100 persen. 

 

"Bagi para pelanggan yang sedang dalam perjalanan dapat langsung berkomunikasi dengan kondektur yang bertugas melalui nomor ponsel yang tertera di setiap dinding kereta. Pelanggan dapat menanyakan informasi terbaru terkait kondisi perjalanan KA yang saat ini sedang digunakan," ujar Joni. 

Saat ini, Joni mengatakan, KAI tengah melakukan berbagai upaya untuk menormalisasi jalur sehingga dapat dilalui kembali oleh perjalanan kereta api. KAI menerjunkan petugas jalan rel dan jembatan untuk memperbaiki jalur yang terendam, mengerahkan sarana penolong untuk mempercepat proses penanganan, dan mengoperasikan pompa-pompa air untuk mengurangi debit air yang ada di stasiun. 

"Kami atas nama manajemen KAI mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan karena terganggunya perjalanan dan pelayanannya terganggu akibat banjir yang terjadi. Seluruh petugas sedang berupaya semaksimal mungkin agar dapat mengurangi keterlambatan perjalanan dan menormalisasi kembali perjalanan KA," kata Joni. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement