Ahad 01 Jan 2023 14:05 WIB

Zelenskyy: Pihak yang Perintahkan Serang Ukraina tak akan Dimaafkan

Pada malam tahun baru, Rusia meluncurkan serangan udara ke Ukraina.

Red: Friska Yolandha
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Capitol Hill di Washington, 21 Desember 2022. Presiden Joe Biden pada Kamis, 29 Desember, menandatangani RUU pengeluaran $1,7 triliun yang akan membuat pemerintah federal tetap beroperasi hingga akhir tahun tahun anggaran federal pada September 2023, dan memberikan puluhan miliar dolar bantuan baru ke Ukraina untuk perjuangannya melawan militer Rusia.
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato pada pertemuan gabungan Kongres di Capitol Hill di Washington, 21 Desember 2022. Presiden Joe Biden pada Kamis, 29 Desember, menandatangani RUU pengeluaran $1,7 triliun yang akan membuat pemerintah federal tetap beroperasi hingga akhir tahun tahun anggaran federal pada September 2023, dan memberikan puluhan miliar dolar bantuan baru ke Ukraina untuk perjuangannya melawan militer Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (31/12/2022) mengatakan pihak yang memerintahkan serangan terhadap Ukraina tidak bakal dimaafkan. Lewat pesan video di Telegram Zelenskyy mengatakan bahwa pada Malam Tahun Baru, militer Rusia meluncurkan serangan rudal ke Ukraina, termasuk Ibu Kota Kiev dan menyasar warga sipil.

Menurut Zelenskyy, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi pihak yang harus disalahkan atas serangan terhadap Ukraina. "Tidak ada satu orang pun di bumi yang akan memaafkan Anda atas (serangan) ini. Ukraina tidak akan pernah memaafkan Anda," ucapnya.

Baca Juga

Zelenskyy menjelaskan bahwa 140 personel militer Ukraina dibebaskan lewat pertukaran tahanan dengan Rusia.

"Total 1.596 perempuan dan laki-laki Ukraina sudah kembali ke rumahnya sejak 24 Februari," katanya, merujuk pada tanggal dimulainya perang antara Rusia dan Ukraina.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 82 tentara Rusia telah dibebaskan oleh Ukraina. Sementara itu, kepala kantor presiden Ukraina Andriy Yermak mengatakan Rusia telah membebaskan 140 warga Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement