Ahad 01 Jan 2023 16:41 WIB

Buntut Docuseries Netflix, 44 Persen Warga Inggris Ingin Gelar Pangeran Harry Dicabut

Docuseries Harry & Meghan tayang di Netflix.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
 Pangeran Harry dan Meghan dari Inggris. Menyusul penayangan serial dokumenter Harry & Meghan di Netflix, warga Inggris tampak kehilangan simpatinya terhadap pasangan tersebut.
Foto: Daniel Leal-Olivas/Pool Photo via AP
Pangeran Harry dan Meghan dari Inggris. Menyusul penayangan serial dokumenter Harry & Meghan di Netflix, warga Inggris tampak kehilangan simpatinya terhadap pasangan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penayangan serial dokumenter Netflix Harry & Meghan tampak semakin menurunkan dukungan publik Britania Raya terhadap Pangeran Harry. Menyusul penayangan serial nan kontroversial tersebut, hampir setengah dari warga Britania Raya menuntut agar gelar kebangsawanan Pangeran Harry dicabut.

Menurut survei yang dilakukan oleh YouGov di Britania Raya, sebanyak 44 persen warga menginginkan gelar kebangsawanan Pangeran Harry dicabut. Sementara itu, sebanyak 32 persen warga menilai Pangeran Harry boleh mempertahankan gelar kebangsawanannya.

Baca Juga

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa publik memiliki simpati yang lebih besar untuk Pangeran dan Putri Wales, Pangeran William dan Catherine Middleton. Berdasarkan survei, sebanyak 44 persen warga mengungkapkan bahwa mereka lebih bersimpati terhadap William dan Catherine. Hanya 17 persen warga yang memiliki lebih banyak simpati untuk Harry dan istrinya, Meghan Markle.

Perilisan serial dokumenter Harry & Meghan juga tampak semakin memperburuk penilaian warga terhadap pasangan tersebut. Sebanyak 23 persen warga mengatakan serial tersebut membuat mereka memiliki penilaian yang lebih buruk mengenai Harry dan Meghan. Hanya tujuh persen warga yang memiliki kesan lebih baik mengenai Harry dan Meghan setelah menonton serial mereka.

Harry dan Meghan mulai menjadi sorotan setelah memutuskan mundur dari posisi anggota senior keluarga Kerajaan Inggris. Keduanya lalu pindah ke Amerika Serikat dan menetap di Montecito.

Sebanyak 65 persen warga meyakini bahwa keputusan Harry dan Meghan untuk hengkang didasarkan pada kehendak mereka sendiri. Hanya 11 persen warga yang merasa bahwa keduanya dipaksa untuk keluar.

Dalam sesi wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, Harry dan Meghan mengklaim bahwa mereka menerima perlakuan rasis dari seorang anggota keluarga kerajaan Inggris. Anggota keluarga kerajaan tersebut disebut membuat komentar mengenai warna kulit Archie, anak pertama mereka.

Akan tetapi, tak semua orang langsung percaya begitu saja terhadap pernyataan Harry dan Meghan. Sebanyak 49 persen warga mengungkapkan bahwa keluarga kerajaan bukan institusi yang rasis. Hanya sekitar 26 persen warga yang mempercayai pernyataan Harry dan Meghan.

Setelah serial Harry & Meghan ditayangkan, The Sunday Times sempat melaporkan bahwa Harry dan Meghan menginginkan adanya pertemuan dengan keluarga Kerajaan Inggris. Mereka juga menuntut adanya permintaan maaf dari keluarga Kerajaan Inggris.

Terkait pemberitaan ini, sebanyak 53 persen warga menilai Harry dan Meghan tak layak mendapatkan permintaan maaf. Sedangkan 19 persen warga menilai keduanya layak untuk mendapatkan permintaan maaf.

Survei ini juga sempat menyoroti soal sentimen warga terhadap permintaan Harry dan Meghan terkait perlindungan. Berdasarkan aturan, Harry dan Meghan tak lagi berhak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dari kepolisian bila mengunjungi Inggris karena keduanya sudah mengundurkan diri dari posisi anggota senior keluarga Kerajaan Inggris.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement