Ahad 01 Jan 2023 18:31 WIB

Andi Mallarangeng: Demokrat Deklarasikan Capres Tahun Ini

Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng sebut capres diumumkan tahun ini

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng sebut capres diumumkan tahun ini.
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng sebut capres diumumkan tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR – Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat (PD) Andi Alfian Mallarangeng ungkap akan mendeklarasikan calon presiden di awal tahun 2023.

"Mudah-mudahan awal tahun ini kita bisa selesaikan dan deklarasikan, capres dan cawapres bersama," kata Andi, Ahad (1/1/2023).

Baca Juga

Selain itu, Andi mengatakan bahwa Demokrat terus berkomunikasi dengan beberapa partai terkait yakni Nasdem dan PKS. "Kita memang terus sedang menjalin koalisi dengan partai Nasdem dan PKS, semakin dekatlah," katanya.

Ditanya soal tanggal pastinya, Andi menegaskan pihaknya sedang menunggu saat yang tepat. "(Januari?) Januari masih banyak orang libur nih jadi sesudah itulah," kata Andi. 

Selain itu, Andi juga berkomentar soal pemilihan caleg di pemilu yang menjadi proporsional tertutup dari proporsional terbuka. Pihaknya menyatakan bahwa Demokrat menolak mekanisme tersebut. Pasalnya, menurutnya hal tersebut mencerabut hak pemilihan rakyat.

"Kita tidak setuju dengan isu pemilu proporsional tertutup itu sama saja dengan mengambil hak rakyat untuk memilih wakil-wakilnya sendiri," terangnya.

Bahkan Andi menjelaskan bahwa jika mekanisme pemilihan menggunakan sistem tersebut hanya seperti membeli kucing di dalam karung. "Kalau sistem proporsional tertutup kan beli kucing dalam karung. yang dipilih hanya pada gambar. itu yang calon wakil rakyat tidak dikenal oleh rakyatnya dan tidak mengenal rakyatnya," katanya.

Andi menegaskan bahwa mekanisme tersebut tidak sesuai dengan sistem yang ada di Demokrat. Pasalnya menurutnya kader harus turun ke bawah (turba). Sehingga rakyat dan kader sama sama saling mengenal.

"Mereka hanya jadi kader jenggot, akar ke atas bukan ke bawah itu tidak sesuai dengan sistem partai Demokrat bahwa kader itu harus turun harus sama rakyat," pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement