REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, menyatakan reformasi jilid II adalah agenda mendesak yang harus segera diwujudkan. Pasalnya, berbagai capaian dalam Reformasi 1998 sudah mulai tergerus.
Ridho menjelaskan, Reformasi 1998 merupakan prestasi besar karena telah berhasil membawa perubahan di Indonesia.
Menurut seorang profesor dari Australia bernama Thomas Power, kata dia, terdapat tujuh capaian reformasi.
Pertama, berhasil menarik angkatan bersenjata dari politik. Kedua, membentuk sistem kepartaian yang tidak lagi dibatasi jumlahnya. Ketiga, mewujudkannya Pemilu yang Luber Jurdil dan dilaksanakan setiap lima tahun sekali.
Keempat, tumbuhnya media-media independen dengan cepat. Kelima, terjadinya reformasi hukum dan peradilan.
Keenam, terbukanya ruang masyarakat untuk bersuara dan berekspresi. Terakhir, terwujudnya desentralisasi yang memberikan otoritas politik kepada kepala-kepala daerah.
Capaian-capaian tersebut, kata Ridho, kini telah tergerus karena grafiknya terus menurun. Selain itu, kini telah terjadi kehancuran ekologi dan kehancuran sumber daya alam yang semakin mengerikan.
Karena itu, Ridho mengajak para keder Partai Ummat untuk tidak diam saja membiarkan capaian reformasi terus tergerus.
Para kader harus mengajak semua anak bangsa untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan multi dimensional di republik ini.
"Dan dengan demikian, Reformasi Jilid II adalah agenda mendesak bangsa Indonesia," kata Ridho saat menyampaikan pidato politiknya dalam acara tasyakuran kelulusan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (1/1/2023).
Hanya saja, Ridho tidak menjelaskan bagaimana cara konkret yang akan dilakukan partainya untuk melakukan reformasi jilid II itu.
Lebih lanjut, terkait upaya yang akan dilakukan agar partainya bisa masuk parlemen, Ridho menyebut pihaknya akan berupaya mendulang suara di kantong-kantong pemilih di Pulau Jawa. Prioritas kedua adalah suara pemilih di Pulau Sumatra.
Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
Ridho menambahkan, pihaknya ingin mendapatkan suara lebih besar dibandingkan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam gelaran Pemilu 2024. Partai Ummat dan PAN sama-sama didirikan oleh Amien Rais.
“Kita berjuang untuk lebih besar dari itu. Insya Allah tidak terlalu melihat hal-hal yang kecil, Insya Allah,” kata Ridho ketika ditanya apakah partainya bisa menggerus suara PAN lantaran dianggap punya ceruk pemilih yang sama.
Untuk diketahui, KPU RI akhirnya menetapkan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024 pada Jumat (30/12/2022) lalu. Partai berlogo perisai bintang itu bisa ikut pemilu setelah berhasil memenuhi syarat keanggotaan dalam proses verifikasi faktual ulang di dua provinsi.
Pelaksanaan verifikasi ulang ini merupakan kesepakatan antara KPU RI dan Partai Ummat dalam forum mediasi Bawaslu RI beberapa waktu lalu.
Mediasi digelar sebagai tindak lanjut atas gugatan Partai Ummat terhadap keputusan KPU RI tanggal 14 Desember yang menyatakan Partai Ummat tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta Pemilu 2024.