REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Keputusan Cristiano Ronaldo untuk bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Nassr jelas menjadi keputusan yang sulit. Khususnya bagi para penggemar 'garis keras' CR7.
Meski masih berharap untuk bisa beraksi di panggung sepak bola Benua Biru. Ronaldo harus menerima kenyataan bahwa Al-Nassr merupakan satu-satunya klub yang serius mendapatkan tanda tangannya dengan bayaran mahal.
Terlepas dari konflik jagat sosial media yang menilai keputusan Ronaldo didasari oleh uang pun tidak. Migrasi pemain berusia 37 tahun ke klub berjuluk Najd's Knight sejatinya menambah salah satu profil pesepak bola terbesar dalam sejarah kulit bundar yang keluar dari pergelutan elite Eropa.
Namun patut dicatat pemenang lima Ballon d'Or bukan sosok seniman lapangan hijau yang pertama melakukan langkah seperti itu. Sebuah tradisi profil sepak bola elite menghabiskan senja karier mereka di liga yang tak dikenal, baik parameternya gaji pun meningkatkan profil kompetisi tersebut sudah berlangsung lama.
Berikut daftar pesepak bola elit yang memutuskan untuk hijrah dari kompetisi bergengsi ke klub yang tak terduga, dilansir Sport Optus, Ahad (1/1/2023) :
1. Pele (New York Cosmos)
Pele memang tak pernah memperkuat salah satu klub top Eropa. Kariernya hanya dihabiskan dengan dua klub yaitu Santos dan New York Cosmos.
Namun sepak terjang pemilik nama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu merupakan ikon sepak bola di tanah Brasil. Ia sukses mempersembahkan tiga gelar trofi Piala Dunia 1958, 1962 dan 1970.
Kepindahan Pele ke klub Amerika Serikat, New York Cosmos pada 1975 jelas menjadi buah bibir. Pasalnya, ia memutuskan untuk hijrah ke kompetisi yang kala itu dipandang sebelah mata.
2. Franz Beckenbauer (New York Cosmos)
Setelah mengontrak Pele, New York Cosmos mengulangi hal yang sama pada 1977 dengan mengakuisisi legenda timnas Jerman, Franz Beckenbauer.
Setelah meraup kesuksesan bareng Bayern Muenchen 1964 hingga 1977. Bek kelahiran Muenchen itu merapat ke New York Cosmos dengan menjalani masa kerja selama tiga musim.
Beckenbauer bersama Pele sukses memenangkan trofi bergengsi North American Soccer League (NASL) pada 1977, 1978 dan 1980.
3. Johan Cruyff (Los Angeles Aztec)
Pesepak bola kondang lainnya adalah legenda lapangan hijau asal Belanda, Johan Cruyff. Kesuksesannya bersama Ajax Amsterdam dan Barcelona tak menutup Cruyff untuk berlabuh ke dua klub NASL.
Cruyff menghabiskan sekitar empat tahun dengan bergabung bersama dua klub NASL yakni Los Angeles Aztecs serta Washington Diplomats.
Berbeda dengan Pele dan Beckenbauer, Johan Cruyff memilih untuk mengakhiri karier dengan kembali ke klub negaranya Ajax sebelum resmi gantung sepatu dengan Feyenoord pada 1984 silam.
Baca juga : Ada Godaan dari Arab Saudi, Modric Ingin Bertahan di Real Madrid Hingga Musim 2023/2024
4. Samuel Eto'o (Anzhi Makhachkala)
Setidaknya ada belasan pemain top Eropa yang diboyong Anzhi Makhachkala dari periode 2011 hingga 2013. Meski tidak sedikit dari pemain tersebut yang sudah masuk usia senja.
Selain Willian, Anzhi pernah menggebrak panggung sepak bola dengan menyelesaikan transfer pemain bintang sekelas Samuel Eto'o.
Legenda timnas Kamerun menjadi pemain dengan gaji tertinggi di dunia. Eto'o mendapat gaji senilai 20 juta euro per musim. Mantan pemain Barcelona dan Inter Milan itu membayarnya dengan 36 gol dari 73 pertandingan.