REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan agenda pelantikan pengurus baru IKA UMS.
Kegiatan beberapa waktu lalu yang berlangsung secara daring tersebut mengangkat tema reconnect, share, together.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berharap IKA UMS akan menjadi pelopor risalah Islam Berkemajuan, seperti dalam salah satu keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang juga dilangsungkan di Kota Solo beberapa waktu lalu.
Tentunya langkah tersebut bisa dimulai dari mengintegrasikan hal tersebut di tingkat perkuliahan.
"IKA UMS harus jadi pelopor Islam berkemajuan, dimulai dari kampus tercinta ini mengintegrasikan keislaman dan keilmuan ke tingkat tertinggi," kata Haedar, Ahad (1/1/2023).
Haedar juga menaruh harapan kepada alumni UMS untuk dapat mengubah potensi laten menjadi potensi manifest melalui keunggulan-keunggulan para alumni.
"Maka lulusannya pun jangan ketinggalan zaman, jangan sampai menjadi Ashabul Kahfi dalam arti lain," terangnya.
Selain itu, Rektor UMS Sofyan Anif yang melantik pengurus baru IKA UMS untuk periode Masa Bakti Tahun 2022-2025. "Komponen alumni itu menjadi sebuah ekosistem yang lebih besar dari bagian UMS ini, sehingga harus kita perkuat," kata Sofyan.
Selain memperbesar jaringan, lanjutnya, komponen alumni juga diharapkan akan menjadi sosok yang 'wise people' dan mampu menjadi penggerak dalam peradaban yang lebih maju.
"Semua alumni UMS tentu akan mampu menjadi pelaku-pelaku utama dalam perubahan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, yang kita sebutkan sebagai 'wise people', yang tentu ini jadi penggerak perubahan itu," terangnya.
Baca juga: Argumentasi Ini Bantah Para Filsuf yang Tolak Ayat Alquran Bumi Terdiri Atas 7 Lapis
Sedangkan Ketua Umum IKA terpilih Aditya Warman secara resmi menggantikan Ketua Periode 2017-2022 Sarjito.
Aditya Warman sebagai Ketua Umum IKA UMS mengatakan alumni harus berpegang pada tiga hal, yaitu mindset, skillset, dan toolset.
"UMS hari ini mempunyai skillset yang tidak bisa diremehkan siapapun juga. Smart people diciptakan dari kampus apapun juga, tapi UMS mempunyai satu kemampuan membangun karakter yang tidak bisa lepas dari peradaban future leader di masa depan," tegas Ketua Umum IKA UMS itu.
Aditya juga menyampaikan sekarang ini banyak kampus berhasil menciptakan smart people tetapi sedikit wise people. "Banyak kampus bisa menciptakan smart people tapi seringkali gagal menciptakan wise people," terangnya.