Ahad 01 Jan 2023 23:40 WIB

In Picture: Terdampak Perubahan Cuaca, Ribuan Ikan di Waduk Kedung Ombo Mati

Akibat kejadian ini petambak alami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah..

Red: Edwin Dwi Putranto

Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo menjaring ikan yang mati dari kerambanya di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Ikan hasil budidaya petani keramba Waduk Kedung Ombo mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ikan hasil budidaya petani keramba Waduk Kedung Ombo mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). 

Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement