Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo menjaring ikan yang mati dari kerambanya di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ikan hasil budidaya petani keramba Waduk Kedung Ombo mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Petani ikan keramba Waduk Kedung Ombo memindahkan ikan yang mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023). Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. (FOTO : ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ikan hasil budidaya petani keramba Waduk Kedung Ombo mati di Bulu Serang, Wonoharjo, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad (1/1/2023).
Menurut petani, ribuan ekor ikan keramba jenis nila dan mas tersebut mati karena perubahan cuaca upwelling atau fenomena air dingin, dan ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Advertisement