REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemeritahan baru Israel berjanji akan mengembangkan pariwisata di wilayah pendudukan Tepi Barat. Menteri Pariwisata Haim Katz menyebut Tepi Barat sebagai "Tuscany lokal".
“Kami akan berinvestasi di daerah-daerah yang mungkin belum menerima dukungan yang cukup hingga saat ini. Misalnya, Tuscany lokal kami di Yudea dan Samaria,” ujar Katz, menggunakan istilah alkitabiah Yahudi untuk Tepi Barat.
Komunitas pemukim Tepi Barat telah mengembangkan sektor pariwisata kecil yang mencakup hotel, bed and breakfast, serta kilang anggur. Israel menganggap industri ini sebagai bagian dari sektor pariwisata negara yang lebih luas. Sementara kelompok hak asasi manusia internasional mengatakan, para pemukim berupaya memperdalam kendali atas wilayah yang diduduki.
Pada 2018, Airbnb melarang pendaftaran penginapan di pemukiman Israel. Tetapi larangan itu dicabut di bawah tekanan berat Israel. Sementara tahun lalu, Booking.com telah mengeluarkan peringatan agar tidak memasukkan daftar hotel dan akomodasi lainnya di Tepi Barat.
Pemerintahan baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, berjanji untuk menjadikan pembangunan permukiman Tepi Barat sebagai prioritas utama. Koalisi pemerintahan Netanyahu mencakup pemimpin pemukim sayap kanan.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah membangun ratusan pemukiman yang sekarang menjadi rumah bagi sekitar 500.000 orang Israel. Komunitas internasional menganggap seluruh permukiman yang dibangun di Tepi Barat itu ilegal. Komitmen Israel untuk memperdalam kendali atas Tepi Barat telah mengancam hubungan dengan sekutu terdekatnya.