REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Kabar pasokan BBM bakal dikirim menggunakan kapal TNI AL, warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara semringah. Pasalnya ketersediaan BBM penopang aktivitas mereka sudah semakin habis.
Setidaknya ini diungkapkan Sumarto (60) warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Menurutnya, ketersediaan BBM yang kian menipis, mulai menghambat aktivitas warga yang ada di lingkungannya.
Terlebih kegiatan pendidikan (belajar di sekolah) sudah dimulai kembali setelah liburan akhir tahun berakhir. "Warga yang mau mengantar anak ke sekolah kesulitan, karena tidak ada BBM," ungkapnya, Senin (2/1).
Kelangkaan BBM yang terjadi hampir dua pekan terakhir, jelasnya, kini kian dirasakan oleh warga yang ada di kepulauan Karimunjawa. Kebetulan jarak sekolah dari rumah juga jauh dan untuk mengantar anak mengandalkan kendaraan.
Ia pun mengaku lega, sudah ada kabar pasokan BBM bakal dikirim dengan kapal TNI AL. "Semoga pasokan BBM itu segera tiba, agar aktivitas warga yang ada di kepulauan Karimunjawa ini tidak lumpuh," jelasnya.
Jumaliyah (32), warga Kemujan lainnya, mengamini situasi yang mulai menyulitkan warga akibat menipisnya BBM di kepulauan Karimunjawa. Untuk mengantar putra- putrinya ke TPQ saja mulai tidak bisa.
Karena BBM saat ini sudah habis, untuk mengantar anak ke sekolah TPQ susah. "Ini sudah mulai banyak yang izin tidak masuk belajar di TPQ, karena BBM habis senak sepekan terakhir," jelasnya.
Petinggi (Kepala Desa) Karimunjawa, Arif Seriawan yang dikonfirmasi terpisah membenarkan. Saat ini di Karimunjawa sudah tidak ada lagi yang menjual Pertalite maupun pertamax.
Karena sudah tidak ada lagi pasokan BBM, setelah pengiriman BBM ke Karimunjawa terkendala oleh kondisi cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi, di perairan Karimunjawa dan perairan utara Jawa Tengah.
"Kami, yang ada di Karimunjawa, sampai saat ini masih menunggu pasokan BBM, tersebut, sekaligus berharap agar pasokan BBM segera tiba agar kesulitan warga dapat segera berakhir," tegasnya.