REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte menanggapi cemooh yang ditujukan kepada timnya usai kalah 0-2 di kandang sendiri dari Aston Villa dalam pertandingan Liga Inggris, Ahad (1/1/2023). Pasalnya, tuan rumah yang bermain tanpa penyerang kreatif Dejan Kulusevski dan cedera Richarlison tak berhasil menjebol gawang Villa.
Kekalahan ini membuat Tottenham terlempar dari empat besar, yakni di posisi kelima dengan selisih 13 poin di belakang pemimpin klasemen Arsenal. Conte pun menyampaikan kenyataan pahit yang dilaluinya selama menjadi pelatih Tottenham. Menurut Conte, musim lalu Spurs membuat keajaiban.
“Karena kami hanya memainkan satu kompetisi dan bermain dengan 12 atau 13 pemain dan mereka tidak mengalami cedera dalam 15 pertandingan terakhir. Kami bermain dengan pemain terbaik kami di setiap pertandingan karena, saya ulangi, kami hanya bermain di liga,” kata Conte dilansir dari ESPN, Senin (2/1/2023).
Tottenham benar-benar bermain kurang mengigit. Selain Kulusevski dan Richarlison, Rodrigo Bentacur juga absen. Melihat permainan tersebut, the Lilywhite tampak kurang sebagai tim yang layak menjadi penantang finis di empat besar dan Liga Champions.
"Saya ingat betul di musim panas, pada awalnya, orang berbicara tentang Tottenham sebagai penantang gelar, tapi menurut pengalaman saya, membaca ini agak gila," ujar Conte.
Conte mengatakan, untuk menjadi penantang gelar tim harus siap bertarung memenangkan sesuatu dan fondasi kuat. Itu artinya, lanjut pelatih asal Italia, tersebut Tottenham harus mempunyai 15 pemain kuat, berkualitas, dan pemain muda yang berkembang.
Oleh karena itu, Conte akan bergerak mencari pemain baru pada Januari 2023, tetapi apakah ia berhasil itu adalah persoalan lain. Ia mengungkapkan pada awal musim kepada klub bahwa siap membawa Tottenham kompetitif untuk menang sesuai cara sendiri dan kekuatan harus kuat.
"Kebijakan harus sangat jelas dengan semua orang jika tidak, kami menciptakan situasi yang tidak positif bagi lingkungan untuk menciptakan ekspektasi yang tidak realistis. Ini hanya untuk menciptakan ilusi dan menciptakan mimpi. Jika Anda realistis, Anda tahu situasinya dan menghadapi momen dengan cara yang benar,” jelas Conte.