Banjir Semarang, Penumpang KA Brantas Tambahan Dialihkan Gunakan Bus
Red: Yusuf Assidiq
Banjir yang menggenang area parkir Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/12) pagi. | Foto: Republika/Bowo Pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto melakukan oper stappen bagi penumpang KA Brantas Tambahan yang hendak menuju Brebes, Tegal, dan Pekalongan karena perjalanan sejumlah KA lintas utara Jawa dialihkan melalui jalur selatan.
"Oper stappen itu dilakukan dengan memindahkan penumpang kereta api yang hendak menuju kota-kota tertentu menggunakan moda transportasi bus," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro di Purwokerto, Jawa Tengah.
Dalam hal ini, kata dia, sebanyak 58 penumpang KA Brantas Tambahan relasi Blitar-Pasar Senen yang hendak menuju Brebes, Tegal, dan Pekalongan turun di Stasiun Prupuk untuk melanjutkan perjalanan ke kota-kota tujuan dengan menggunakan bus yang disediakan Daop 5 Purwokerto.
Menurut dia, KA Brantas Tambahan seharusnya melalui lintas utara Jawa namun karena adanya banjir yang menggenangi beberapa petak jalur rel di Semarang dan sekitarnya, perjalanan kereta api tersebut dialihkan melalui lintas selatan atau lewat Purwokerto.
Ia mengatakan KAI berupaya semaksimal mungkin melayani para pelanggannya sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan tepat waktu.
Secara pola operasi, lanjut dia, hal itu dilakukan untuk mengurangi penambahan waktu kelambatan perjalanan kereta api yang masih disebabkan oleh genangan banjir di beberapa jalur KA lintas utara Jawa, sehingga kereta api harus tertahan atau melintas dengan pembatasan kecepatan tertentu.
"Kami lakukan oper stappen untuk memberikan kepastian perjalanan KA sampai di tempat tujuan, mengingat waktu keterlambatan perjalanan KA yang masih cukup tinggi sebagai imbas dari terjadinya banjir di wilayah Semarang dan sekitarnya," tegas Krisbiyantoro.
Atas nama manajemen PT KAI (Persero), pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan KA karena terganggunya perjalanan serta pelayanan kereta api.
Ia mengatakan jika pelanggan akan membatalkan perjalanannya dikarenakan waktu kelambatan yang tinggi, biaya tiket dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Akan tetapi jika penumpang tetap melanjutkan perjalanan dengan kondisi KA mengalami kelambatan, lanjut dia, penumpang wajib mendapatkan service recovery, baik penumpang di atas kereta api maupun di stasiun meskipun sampai di stasiun setelahnya tepat waktu.
Menurut dia, jenis service recovery bervariasi tergantung dari waktu kelambatan yang dimulai dari kelambatan satu jam, tiga jam, lima jam, dan kelambatan lebih dari lima jam.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA. Untuk itu, kami meminta doa dan dukungan masyarakat agar jalur kereta api yang terdampak kembali normal dan perjalanan kereta api dapat beroperasi dengan lancar," kata dia.