REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Sebanyak seribu masjid di Kota Padang Sumatra Barat menggelar muhasabah menyambut pergantian tahun. Kegiatan tersebut merupakan upaya bersama menggerakkan masyarakat menyambut kedatangan tahun 2023 dengan kegiatan positif.
"Alhamdulillah masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan muhasabah baik secara online maupun offline," kata Wali Kota Padang Hendri Septa, kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Muhasabah pada malam pergantian tahun ini menurut Hendri dipusatkan di Rumah Dinas Wali Kota Padang. Sedangkan 1.000 masjid dan mushola mengikuti melalui aplikasi zoom.
Hendri menjelaskan di setiap masjid dan musala, rata-rata peserta muhasabah berkisar 20-30 orang. Sehingga ia memperkirakan yang ikut muhasabah ini sekitar 30 ribu orang.
Muhasabah dilaksanakan untuk mengajak generasi muda menghindari kegiatan negatif. Seperti berkumpul-kumpul di tempat lain yang banyak mudaratnya. Hendri berharap pada momen pergantian tahun ini, kawula muda saling instropeksi diri dan berubah ke arah yang lebih baik.
“Tentunya, tujuan kita melaksanakan muhasabah ini agar anak-anak kita tidak kemana-kemana melakukan hal yang tidak jelas merayakan tahun baru,” ucap Hendri Septa.
Muhasabah berasal dari akar kata hasiba-yahsabu-hisab yang berarti 'melakukan perhitungan'. kata ini mengindikasikan ikhtiar mengevaluasi diri, yakni menelisik setiap kebaikan dan keburukan dalam berbagai aspek diri. Kegiatan ini merupakan wasilah membawa seseorang mencapai derajat tertinggi sebagai hamba Allah SWT. Muhasabah merupakan sifat Muslim yang bertakwa. Hasil yang diharapkan dari bermuhasabah adalah bertobat.