Senin 02 Jan 2023 12:39 WIB

Kepala BNPB Pastikan Penanganan Darurat Berjalan Baik

BNPB mencatat beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah masih digenangi banjir

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2022) pagi.(ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2022) pagi.(ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/1/2022) pagi. Hal itu dilakukan Suharyanto untuk memastikan penanganan pascabencana Cuaca Ekstrem di Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu (31/12/2022) berjalan dengan baik.

Menempuh perjalanan darat, Kepala BNPB dijadwalkan tiba di Kantor Gubernur Jawa Tengah pukul 11.00 Wib. Setibanya di kantor gubernur, Kepala BNPB akan menggelar Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Jawa Tengah bersama Gubernur, Bupati/Wali Kota, dan Forkompimda se-Jawa Tengah. Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zahermann Muabezy, Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat Zaenal Arifin, dan Tenaga Ahli Kepala BNPB.

Baca Juga

"Selain rapat koordinasi, Kepala BNPB juga akan menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan menyerahkan bantuan logistuk secara simbolis kepada warga terdampak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (2/1/2023).

Hingga Ahad (1/1/2023) pagi, BNPB mencatat beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah masih digenangi banjir di antaranya di Kota Semarang, Kabupaten Pati, Kabupaten Kendal, dan Kota Pekalongan. Dilaporkan sebanyak 281 jiwa mengungsi di Kabupaten Kendal, 1.900 jiwa di Kota Pekalongan, 1.395 jiwa di Kabupaten Kudus, dan 455 kk di Kabupaten Demak.

Sebagai langkah penanganan darurat, ia menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menurunkan peralatan seperti pompa penyedot air dan perahu karet untuk melakukan evakuasi. Tak hanya itu, BPBD bersama relawan juga telah mendirikan dapur umum dan posko bantuan untuk memenuhi kebutugan dasar warga yang terdampak bencana banjir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement