Selasa 03 Jan 2023 04:00 WIB

Charley Horse Jadi Gejala Pertama Kolesterol Sumbat Arteri, Seperti Apa Rasanya?

Kolesterol tinggi perlu diobati sebelum timbulkan masalah kesehatan yang berat.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kaki (ilustrasi). Penyakit arteri perifer merupakan salah satu komplikasi kolesterol tinggi yang menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan membuat aliran darah ke kaki berkurang.
Foto: www.freepik.com.
Kaki (ilustrasi). Penyakit arteri perifer merupakan salah satu komplikasi kolesterol tinggi yang menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan membuat aliran darah ke kaki berkurang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi koleksterol tinggi sangat penting diobati sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung. Hal yang menyulitkan ialah kondisi penumpukan zat lemak itu sering kali tidak menunjukkan gejala.

Meski demikian, ada beberapa tanda peringatan yang muncul begitu kolesterol menumpuk di arteri. Salah satu tanda dari proses ini dapat menyerang kaki.

Baca Juga

Selain kolesterol, plak berasal dari campuran zat lemak, produk limbah seluler, kalsium, dan fibrin. Begitu arteri mengandung terlalu banyak campuran berbahaya ini, maka kondisinya menjadi tebal dan kaku. Kaki pun dapat menunjukkan gejala pertamanya.

photo
Kolesterol. - (Republika)

Menurut The Cleveland Clinkc, kurangnya darah yang mengalir ke kaki kadang-kadang dapat menyebabkan kondisi "umum" yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer (PAD). Gejala pertama yang dipicu PAD bisa berupa sensasi tidak nyaman yang dikenal sebagai "Charley horse" atau kram otot.

Kondisinya kejang yang dapat terjadi pada otot mana pun di tubuh, tetapi sering terjadi pada kaki. Saat mengalami kejang, otot tersebut berkontraksi tanpa kendali dan tidak rileks.

The Cleveland Clinkc menjelaskan otot itu mungkin terasa lelah. Tanda lain dari penumpukan kolesterol di arteri adalah nyeri kaki setelah berjalan atau berolahraga.

"Semakin banyak aktivitas, semakin buruk rasa sakitnya. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin juga merasa mati rasa karena saraf di dekatnya juga tidak memiliki aliran darah yang cukup," kata The Cleveland Clinic, dilansir Express, Sabtu (2/1/2023).

Kondisi itu dapat membuat Anda menghentikan aktivitas sehari-hari yang biasa dlakukan. Selain nyeri pada kaki, PAD dapat menimbulkan gejala lain, seperti nyeri yang membakar atau pegal di kaki dan jari kaki saat istirahat, terutama di malam hari saat berbaring telentang.

Penderita PAD juga akan mendapati kulit kakinya dingin. Lalu, ada kemerahan atau perubahan warna lain pada kulit.

Orang yang mengalami PAD lebih sering infeksi. Ketika terjadi luka di kaki, cenderung tidak kunjung sembuh.

Baca juga : Indra Bekti dan Sentilan Perrito di Puss in Boots

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement