Senin 02 Jan 2023 13:08 WIB

Kasus Dugaan Pemukulan oleh Bupati Pangandaran Berakhir Islah

Jeje mengaku hanya mengusap wajah korban, bukan memukul.

Rep: Bayu Adji/ Red: Agus raharjo
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata
Foto: Istimewa
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kepolisian Resor (Polres) Pangandaran tak melanjutkan proses penyelidikan terkait dugaan pemukulan yang diduga dilakukan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata. Jeje diduga melakukan pemukulan kepada seorang warga. Namun, kasus ini tak dilanjutkan karena kedua belah pihak disebut telah islah.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pangandaran, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Luhut Sitorus, mengatakan, kasus itu telah selesai. Pasalnya, kedua belah pihak sudah saling memaafkan pada Senin (2/1/2022).

Baca Juga

"Sudah selesai. Sudah beres. Islah. Kedua belah pihak saling meminta maaf. Eta mah kan babaturan (itu kan saling kenal)," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (2/1/2023).

Menurut dia, proses islah itu dilakukan atas inisiatif kedua belah pihak. Namun, Polres Pangandaran juga hadir dalam proses islah yang dilakukan pada Senin pagi itu. Atas dasar islah tersebut, laporan yang sebelumnya masuk ke Polres Pangandaran tak dilanjutkan.

Sebelumnya, Polres Pangandaran menerima laporan kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Bupati Pangandaran kepada seorang warga. Dalam laporan yang masuk pada Ahad (1/1/2022), itu seorang warga yang menjadi korban berinisial NS alias UB (53 tahun).

Dugaan pemukulan itu berawal ketika korban sedang berada di sebuah warung kawasan Pamugaran, Pantai Pangandaran, pada Sabtu (31/12/2022). Sekira pukul 23.00 WIB, Bupati Pangandaran datang beserta rombongan jajarannya.

Ketika itu, terjadi cekcok antara korban dan Bupati Pangandaran perihal pembukaan segel di warung tersebut. Korban mengeklaim, pencabutan segel sudah berdasarkan putusan pengadilan, tapi Jeje tak percaya dan meminta buktinya.

Dari cekcok itu, Jeje dilaporkan melakukan pemukulan ke bagian hidung korban dengan menggunakan telapak tangan. Tak hanya itu, terdapat satu orang lagi yang melakukan pemukulan ke arah hidung korban dengan kepalan tangan.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sakit di bagian hidung. Korban kemudian langsung melaporkan kasus itu ke Polres Pangandaran.

Sementara itu, Jeje mengeklaim dirinya tak melakukan pemukulan. "Saya usap dia, bukan dipukul. Jadi tidak memukul. Banyak saksinya. Tapi di belakang ribut," ujar Jeje.

Menurut dia, peristiwa itu bermula ketika Jeje melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat hiburan di wilayah Pamugaran, Pantai Pangandaran, pada Sabtu malam. Ia melihat, terdapat tempat hiburan yang sudah disegel tetap beroperasi.

Jeje kemudian melanjutkan sidaknya ke tempat hiburan lain di wilayah itu. Ketika itu, ia menemukan sebuah tempat hiburan yang beroperasi dengan masih ada sisa segel tersebek di pintunya.

"Saya tanya, itu yang cabut Ujang Bendo. Saya marah ke orangnya, karena ada di sana. Dia bilang atas keputusan pengadilan. Saya minta dengan bahasa kasar," kata dia.

Lantaran terus terjadi cekcok, Jeje kemudian mengusap wajah Ujang menggunakan tangannya. Tujuan agar yang bersangkutan sadar bahwa perbuatannya itu tidak benar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement