REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senendi Jakarta Pusat mengalami peningkatan dengan jumlah sebanyak 39.000 orang pada Senin. "Peningkatan cukup tinggi terjadi pada volume kedatangan penumpang KA Jarak Jauh dari Daop 1 Jakarta mulai hari Ahad (1/1/2023) hingga hari ini pada masa liburan Tahun Baru 2023," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI)Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Jakarta, Senin (2/1/2023).
Eva mengatakan, terdapat kedatangan penumpang sebanyak 39.000 pengguna jasa KAJJ area Daop 1 Jakarta, 15.000 di antaranya turun di Stasiun Pasar Senen, 13.700 penumpang turun di Stasiun Gambir dan sekitar 10.300 lainnya turun di Stasiun Cikampek, Karawang, Cikarang, Bekasi hingga Jatinegara.
Dia mengungkapkan, stasiun mengalami peningkatan kedatangan mulai 1 Januari 2023 dengan jumlah penumpang sebanyak 32.900 orang. "Dengan total volume yang tiba untuk tiket yang sudah dijual tujuan area Daop 1 Jakarta sebanyak 32.900 pada hari Ahad (1/1/2023) kemarin," katanya.
Kota kedatangan KAJJ area Daop 1 Jakarta, terbanyak dari Yogyakarta, Solo, Cirebon, Tegal, Kutoarjo dan Malang. Jumlah kereta api yang dioperasikan sekitar 32 KA untuk Stasiun Gambir dan 35 KA di Stasiun Pasar Senen. "Untuk Senin pada 2 Januari 2023, situasi volume keberangkatan penumpang dari area Daop 1 Jakarta sudah mulai mendekati normal," ungkapnya.
Penumpang yang berangkat hari ini 20.800 orang, di antaranya 8.200 keberangkatan dari Stasiun Gambir dengan layanan operasional 35 KA dan 12.600 keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dengan layanan operasional 32 KA. PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta masih menggunakan aturan pemerintah terkait dengan protokol kesehatan (prokes).
Penumpang berusia 18 tahun ke atas wajib sudah melakukan vaksin ketiga (booster), sedangkan usia 17 tahun diwajibkan sudah vaksin kedua. "Kita tetap mengacu pada surat edaran pemerintah yang terakhir dari SE Kementerian Perhubungan 84 dan SE Kementerian Kesehatan, jika sewaktu-waktu ada perubahan maka akan disosialisasikan kembali," katanya.
"Masker juga diwajibkan, baik di area stasiun ataupun kereta dan terus menjaga protokol kesehatan," katanya.