REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan keberadaan sistem Subak di Bali telah memberikan dampak yang luas, termasuk di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Sistem Subak mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan untuk bercocok tanam padi di Bali. Kabupaten Tabanan, Bali pun tak cuma jadi lumbung padi lokal tapi juga nasional.
Ia mengapresiasi penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan hotel-hotel di bawah grup Marriot. "Ini yang harus ditiru, diaplikasi di daerah lainnya sehingga petani sejahtera, ekonomi masyarakat semakin meningkat," kata Sandiaga melalui keterangan resmi, Jakarta, Senin (2/1/2022).
Lebih lanjut Menparekraf Sandiaga menyatakan sistem Subak telah mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2021. "Ini sangat menarik karena subak merupakan kearifan lokal yang masih sangat kental dan relevan di masa kini, di mana mana kita memerlukan ketahanan dan kedaulatan pangan," ucap Sandiaga.
Sandiaga turut mengapresiasi keberadaan Museum Subak di Tabanan sebagai sarana wisata edukasi sistem pengairan bagi wisatawan. Dia mendorong pengelolaan Museum Subak dapat dimaksimalkan dengan melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Termasuk dengan penambahan atraksi sehingga dapat menarik lebih besar minat kunjungan wisatawan.
"Kami akan membantu promosi Museum Subak ini supaya kunjungan wisatawan meningkatkan," ujar Sandiaga.