Senin 02 Jan 2023 17:01 WIB

Bandara Internasional Damaskus Tutup Imbas Serangan Israel

Serangan itu telah menewaskan sekurangnya dua tentara Suriah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
File foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, menunjukkan buldoser bekerja di landasan pacu Bandara Internasional Damaskus yang rusak, yang terkena serangan udara Israel, di Damaskus, Suriah, 12 Juni 2022. Komisi Internasional Independen Komisi Penyelidikan Suriah mengatakan Rabu, 14 September 2022 bahwa serangan udara Israel di bandara ibukota Suriah Damaskus pada bulan Juni yang memaksanya untuk ditutup selama dua minggu menyebabkan penangguhan kegiatan kemanusiaan selama periode itu.
Foto: SANA via AP
File foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah SANA, menunjukkan buldoser bekerja di landasan pacu Bandara Internasional Damaskus yang rusak, yang terkena serangan udara Israel, di Damaskus, Suriah, 12 Juni 2022. Komisi Internasional Independen Komisi Penyelidikan Suriah mengatakan Rabu, 14 September 2022 bahwa serangan udara Israel di bandara ibukota Suriah Damaskus pada bulan Juni yang memaksanya untuk ditutup selama dua minggu menyebabkan penangguhan kegiatan kemanusiaan selama periode itu.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah mengatakan pada Senin (2/1/2023) bahwa serangan udara Israel mengakibatkan penutupan bandara internasional utama Damaskus. Serangan yang terjadi pada Ahad (1/1/2023) pukul 23.00 waktu setempat telah menewaskan sekurangnya dua tentara Suriah.

"Serangan udara menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sekitarnya yang terjadi sekitar pukul 23.00 pada Ahad," kata militer melalui kantor berita resmi SANA, dikutip Aljazirah, Senin.

Baca Juga

"Serangan itu mengakibatkan kematian dua tentara, melukai dua lainnya, beberapa kerugian material dan membuat bandara tidak dapat digunakan," tambah pernyataan itu.

Tidak ada komentar segera dari Israel. Insiden itu menandai kedua kalinya Bandara Internasional Damaskus tidak beroperasi dalam waktu kurang dari setahun. Pada 10 Juni, serangan udara Israel yang menghantam bandara menyebabkan kerusakan infrastruktur dan landasan pacu yang signifikan. Bandara baru dibuka kembali dua pekan kemudian setelah perbaikan.

Israel juga telah menyerang bandara Suriah lainnya, termasuk serangan pada September di bandara internasional di kota Aleppo, pusat komersial terbesar dan pernah menjadi pusat komersial Suriah. Bandara tersebut juga menghentikan operasinya selama berhari-hari.

Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam bagian Suriah yang dikuasai pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Meski begitu, Israel telah mengakui menargetkan basis kelompok bersenjata sekutu Iran, seperti Hizbullah Lebanon, yang telah mengirim ribuan pejuang untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.

Serangan terbaru terjadi beberapa hari setelah kepala militer Israel, Mayor Jenderal Oded Basiuk, mempresentasikan prospek operasional tentara untuk tahun 2023. "Kami melihat bahwa tindakan kami di Suriah adalah contoh bagaimana tindakan militer yang terus menerus dan gigih mengarah pada pembentukan dan pengaruh seluruh wilayah,” kata presentasi Basiuk, menurut tweet oleh militer Israel. 

"Kami tidak akan menerima Hizbullah 2.0 di Suriah," imbuhnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement