REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memastikan melangkah ke semifinal Piala AFF 2022 setelah memetik kemenangan 2-1 atas Filipina di Stadion Rizal Memorial, Manila, Senin (2/1/2023) malam. Skuad Garuda finis sebagai runner-up di bawah Thailand, hanya kalah selisih gol. Sebab, kedua tim sama-sama mengumpulkan nilai 10 dari empat pertandingan.
Ada fakta menarik terkait Indonesia jika finis sebagai runner-up. Sejak 2000, tim Merah-Putih yang selalu dihentikan Thailand pada semifinal atau final jika lolos ke empat besar sebagai runner up grup.
Indonesia pertama kali finis sebagai runner-up pada edisi 1998. Saat itu, Indonesia tergabung di Grup A bersama Thailand yang memimpin grup. Langkah tim Garuda terhenti di semifinal oleh Singapura yang akhirnya juara.
Setelahnya, setiap Indonesia menjadi runner-up, Thailand datang sebagai penghancur mimpi. Pada 2000, Indonesia finis sebagai runner-up Grup A, tapi gagal meraih trofi setelah kalah 1-4 melawan Thailand di final.
Dua tahun berselang kejadian serupa berulang. Bambang Pamungkas dkk finis sebagai runner-up Grup A. Namun hasrat mengangkat piala pupus setelah kalah adu penalti 4-2 dari Thailand pada partai puncak, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2.
Pada 2008, Indonesia kembali lolos sebagai runner-up Grup A. Kali ini, tim Gajah Perang mendepak Indonesia, yang dikomandoi Budi Sudarsono di lini depan, pada semifinal dua leg dengan skor 3-1.
Terakhir pada 2016, tim Merah-Putih melaju ke final setelah lolos sebagai runner-up Grup A. Lagi-lagi, Thailand menjinakkan Indonesia yang diperkuat Boaz Solossa dengan skor 3-2 dalam pertandingan dua leg.
Pada edisi 2022 ini, Indonesia kembali menjadi runner-up Grup A. Kemungkinan bertemu Thailand hanya akan terjadi pada partai puncak karena kedua tim berada dalam grup yang sama saat penyisihan.
Pada pertemuan di penyisihan Grup A pekan lalu, kedua tim bermain imbang 1-1 di Jakarta. Akankah Indonesia mengakhiri kutukan Thailand sekaligus pecah telur meraih gelar perdana turnamen bergengsi antarnegara Asia Tenggara ini?