Senin 02 Jan 2023 22:31 WIB

Kehilangan Rumah Akibat Rob, Warga Bertahan di Pengungsian

Ada sekitar sepuluh kepala keluarga yang saat ini masih ada di tempat pengungsian.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Warga melintasi ruas jalan raya Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang terendam banjir rob, Jumat (2/12/2022).
Foto: dok. istimewa
Warga melintasi ruas jalan raya Desa Karangsong, Kecamatan/Kabupaten Indramayu yang terendam banjir rob, Jumat (2/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Dua hari pascabencana gelombang pasang (rob) dan cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang, warga yang mengungsi di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, sudah kembali ke rumahnya masing-masing, Senin (2/1/2023).

Namun, tidak demikian dengan warga yang rumahnya ambruk rata dengan tanah akibat bencana tersebut. Mereka memilih tetap bertahan di lokasi pengungsian.

‘’Ada sekitar sepuluh kepala keluarga yang saat ini masih ada di tempat pengungsian. Mereka ini yang rumahnya ambruk dan masih trauma,’’ ujar Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin, Senin (2/1/2023).

Warga yang bertahan di lokasi pengungsian itu merupakan warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Mereka  mengungsi di Balai Desa Kertawinangun, yang dijadikan oleh pemerintah daerah setempat sebagai posko pengungsian bencana rob.

Waminuddin mengatakan, sebagian besar pengungsi saat ini sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka pun disibukkan dengan aktivitas bersih-bersih rumah dari sisa-sisa terjangan banjir rob.

Waminuddin mengatakan, banjir rob hari ini sudah surut. Ketinggian gelombang yang menerjang pesisir pantai pun sudah berkurang.

‘’Alhamdulillah kondisi sekarang ini aman,’’ tukas Waminuddin.

Meski demikian, warga diminta tetap waspada. Apalagi, BMKG sudah mengeluarkan rilis mengenai adanya fenomena bulan purnama (full moon) pada 6 Januari 2023, yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Seperti diberitakan, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Indramayu terdampak banjir rob dan cuaca ekstrim berupa hujan lebat dan angin kencang yang terjadi pada Sabtu (31/12/2022). Yakni, Kecamatan Kandanghaur, Patrol, Sukra, Cantigi, dan Arahan.

Namun dari kelima wilayah itu, kondisi yang paling parah terjadi di Kecamatan Kandanghaur, tepatnya di Desa Eretan Kulon. Di desa tersebut, sebanyak 21 rumah warganya ambruk akibat dahsyatnya hempasan gelombang pasang yang mencapai permukiman.

Selain membuat 21 rumah ambruk dan rata dengan tanah, adapula sepuluh rumah warga yang rusak ringan. Banjir juga merendam satu masjid. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement