REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menargetkan hingga akhir 2023 seluruh Aparatus Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu bebas buta huruf Al-Quran atau semua sudah dapat membaca Kitab Suci Umat Islam tersebut.
"Kita menargetkan seluruh ASN di lingkungan Pemprov Bengkulu terbebas dari buta huruf atau bisa membaca Al-Quran," kata Rohidin di Kantor Gubernur Bengkulu, Senin (2/1/2022).
Ia menyebutkan bahwa untuk melaksanakan program tersebut, dirinya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan tes mengaji untuk seluruh ASN.
Saat ini seluruh ASN menjalani uji tes membaca Al-Qur'an oleh OPD masing-masing dan nantinya OPD tersebut melaporkan berapa jumlah ASN yang buta huruf pada 7 Januari 2023. Untuk ASN yang buta huruf nantinya akan disediakan kelas khusus mengaji di Mesjid Alif Lam Mim di lingkungan Pemrov Bengkulu, sehingga akhir 2023 tidak ada lagi ASN yang buta huruf Al-Qur'an.
Rohidin berharap agar seluruh ASN beragama islam di lingkungan Pemprov Bengkulu dapat memanfaatkan program tersebut dengan baik."Saya minta seluruh ASN menggunakan kesempatan ini dengan baik, tidak perlu malu, tidak enak dan lain sebagainya. Justru ini kesempatan yang bagus, seluruh ASN pasti akan memberikan dukungan untuk mengikuti program dengan baik," ujarnya.
Ia berkomitmen agar tidak ada lagi ASN di Lingkungan Pemprov Bengkulu yang buta huruf atau yang tidak dapat membaca Al-Qur'an. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri mengatakan bahwa program tersebut merupakan visi misi gubernur sejak awal, namun dapat terealisasi pada awal 2023.
"Program bebas huruf tersebut dari awal bukan spontanitas dan baru terealisasi sekarang karena telah ada tempat untuk para ASN tersebut belajar Al-Qur'an di Mesjid Alif Lam Mim," katanya.