Senin 02 Jan 2023 23:23 WIB

Beras Sumbang Inflasi Tertinggi di Bali

Faktor inflasi yang diakibatkan kenaikan harga adalah hari raya dan tahun baru.

Red: Fuji Pratiwi
Pedagang beras berkativitas di kiosnya di pasar (ilustrasi). BPS Bali mengatakan, beras menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pedagang beras berkativitas di kiosnya di pasar (ilustrasi). BPS Bali mengatakan, beras menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Hanif Yahya menyampaikan data perkembangan inflasi gabungan Denpasar dan Singaraja pada Desember 2022. BPS Bali mengatakan, beras menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi.

"Komoditas penyumbang inflasi berasal dari beras pada Desember, ini menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen. Tentunya ada konsumsi yang agak berlebih dengan adanya kenaikan harga beras," kata Hanif di Denpasar, Senin (2/1/2023).

Baca Juga

Ia memaparkan, data pada kategori makanan, minuman, dan tembakau, di mana seluruh subkelompok tercatat mengalami inflasi seperti subkelompok I makanan yaitu 1,67 persen dengan andil inflasi 0,351 persen dan komoditas utamanya beras sebesar 0,112 persen sekaligus menjadi yang tertinggi. Komoditas selanjutnya adalah cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,070 persen dan tomat sebesar 0,055 persen.

Sementara itu, di luar kategori makanan, minuman, dan tembakau, komoditas emas perhiasan menyusul di 0,036 persen dan telur ayam ras sebesar 0,032 persen.