REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepala badan intelijen domestik Jerman pada Senin (2/1) memperingatkan peningkatan aktivitas dinas rahasia Rusia. Kepala Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi, Thomas Haldenwang, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA mengatakan, kepentingan intelijen Rusia di Jerman meningkat seiring berlanjutnya efek perang di Ukraina.
“Kasus saat ini juga menunjukkan bahwa ada bahaya nyata dari spionase Rusia,” ujar Haldenwang.
Haldenwang mengatakan, Moskow mencoba menebus pengusiran 40 pejabat Rusia yang dianggap persona non grata oleh Jerman. Sebagai reaksi atas dimulainya perang Rusia di Ukraina pada 24 Februari, banyak negara Eropa mengusir agen Rusia. Jerman mengusir 40 staf Kedutaan Besar Rusia di Berlin. Selain itu, pemerintah Jerman telah memperketat aturan visa.
"Kami melakukan upaya besar untuk mencegah lebih banyak orang yang mungkin terkait dengan layanan Rusia datang ke Jerman," kata Haldenwang.
Haldenwang juga menyoroti peningkatan serangan dunia maya oleh Rusia secara besar-besaran. Serangan dunia maya itu antara lain melakukan kampanye disinformasi dan metode lain yang ditujukan untuk memengaruhi opini publik, hasil pemilu, atau keputusan politik di negara target.
Seorang staf dinas intelijen luar negeri Jerman telah ditangkap karena dicurigai melakukan pengkhianatan. Jaksa penuntut Jerman pada Kamis (22/12) mengatakan, star itu diduga memberikan informasi rahasia ke Rusia.
Staf Badan Intelijen Federal Jerman (BND) yang hanya diidentifikasi sebagai Carsten L, sesuai dengan aturan privasi Jerman, ditangkap di Berlin pada Rabu (21/12). Jaksa penuntut mengatakan, pihak berwenang telah menggeledah apartemen dan tempat kerja staf tersebut.
Carsten L telah memberikan informasi yang dia dapatkan dalam aktivitas profesionalnya ke dinas intelijen Rusia. Informasi tersebut adalah "rahasia negara" seperti yang didefinisikan oleh hukum pidana Jerman. Tetapi jaksa penuntut tidak menjelaskan lebih lanjut.
Jaksa penuntut mengatakan, hakim memerintahkan pelaku untuk ditahan sambil menunggu dakwaan. Kepala BND, Bruno Kahl, mengatakan, dinas intelijen membawa jaksa penuntut setelah penyelidikan internal memperkuat informasi tentang kemungkinan kasus makar. Kahl mengatakan, ada penggeledahan di dua properti BND.
Kahl mengatakan, dinas intelijen tidak akan memberikan lebih banyak informasi sampai pemberitahuan lebih lanjut, karena kehati-hatian dan kebijaksanaan sangat penting dalam kasus ini. "Setiap detail dari peristiwa dipublikasikan akan menjadi keuntungan bagi musuh yang berniat merusak Jerman," ujar Kahl.
Dalam kasus sebelumnya, seorang mantan karyawan BND pada 2016 dihukum karena melanggar undang-undang rahasia resmi Jerman. Dia dijatuhi hukuman delapan tahun penjara karena memberikan sebagian besar informasi rahasia kepada CIA.
Jerman adalah salah satu negara yang telah memberikan dukungan keuangan dan militer ke Ukraina saat menghadapi invasi dari Rusia. Jerman juga telah memutus pasokan gas dari Rusia sebagai bagian dari sanksi.