REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 2023 memberikan keleluasaan kepada maskapai membuka slot penerbangan sebanyak-banyaknya untuk mendongkrak jumlah penumpang melalui bandara tersebut.
General Manager Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Selasa, mengatakan slot penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta masih banyak karena jumlah penerbangan masih berkisar 80 kali.
Kemampuan pergerakan pesawat di Bandara Internasional Yogyakarta bisa sebanyak 300 pergerakan per hari."Pembukaan slot penerbangan kami berikan kepada mereka maskapai penerbangan," kata Agus Pandu.
Ia mengatakan PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta juga siap memperpanjang jam operasional. Jika ada penerbangan yang membutuhkan jam operasional malam hari, maka akan dibuka.
"Jadi, kesiapan kami di Bandara Internasional Yogyakarta siaga 24. Tergantung dari permintaan maskapai penerbangan," katanya.
Lebih lanjut, Agus Pandu Purnama mengatakan jumlah penumpang melalui Bandara Internasional Yogyakarta selama 2022 sebanyak 2.949.664 orang atau tumbuh 109,4 persen dibandingkan 2021.
Selain itu, sepanjang 2022, Bandara Internasional Yogyakarta juga melayani 21.076 pergerakan pesawat yang tumbuh 79,58 persen dan 8.181.938 kilogram kargo yang tumbuh 12,21 persen.
"Bandara Internasional Yogyakarta dapat terus berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara," katanya.
Sebelumnya, Agus Pandu mengatakan Angkasa Pura I Bandara Internasional Yogyakarta mengupayakan penerbangan internasional rute Bandara Internasional Yogyakarta - Thailand bisa dibuka pada Januari untuk menyambut ASEAN Tourism Forum 2 Januari-5 Februari 2023.
Hal ini dikarenakan Thailand memiliki posisi bagus untuk perkembangan penumpang, karena Thailand merupakan negara yang dapat dilalui oleh negara ASEAN lainnya."Ini yang kami perjuangkan. Tetapi ada kendala, ternyata kesepakatan bilateral Indonesia dan Thailand, Bandara Internasional Yogyakarta belum dicantumkan, baru Denpasar (Bali) dan Cengkareng (Soekarno-Hatta)," katanya.
Lebih lanjut, Agus Pandu mengatakan salah satu konsen PT Angkasa Pura I Bandara Internasional adalah penerbangan internasional. Maskapai MH Malaysia Airline okupasinya mencapai rata-rata di atas 90 persen.
Malaysia Airline ini melayani penerbangan internasional dari Kuala Lumpur-Bandara Internasional Yogyakarta-Kuala Lumpur. Ada sekitar 60 persen okupasinya untuk umrah, dan 40 persen untuk turis yang berlibur ke Malaysia atau sebaliknya di DIY (Indonesia).
"Turis India melalui Malaysia sudah ada. Kami mendapat informasi dari hotel-hotel bahwa ada turis dari India menginap. Ini tambahan bagi kami," katanya.
Kemudian, AirAsia sudah ada yang Kuala Lumpur dan AirAsia milik Indonesia. Air Asia membuka rute penerbangan Bandara Internasional Yogyakarta-Singapura. Scoot Air juga sudah ada melayani Singapura-Bandara Internasional Yogyakarta-Singapura.
"Yang ditunggu itu, Thailand. Semoga rute internasional disetujui dan masuk dalam MoU bilateral Indonesia-Thailand," katanya.